AKUNTANSI INTERNASIONAL
AKUNTANSI KOMPARATIF: EROPA
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
Ketua kelompok: Gina Chairunnisa (23211070)
Anggota Kelompok: Diana Ritri (22211044)
Dwi Astuti
(22211226)
Dwinta Pusparani
(22211283)
Elang Al Ars
(28211414)
Di Bimbing Oleh:
DR Imam Subaweh, SE., Ak., MM
Universitas Gunadarma
Depok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..1
BEBERAPA
PENGAMATAN TENTANG STANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI…2
IFRS
DALAM UNI EROPA………………………………………………………………….2
Laporan
Keungan………………………………………………………………………………4
Patokan
Akuntansi……………………………………………………………………………..4
SISTEM
AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA…………………………………...6
1.
PERANCIS………………………………………………………………………………...6
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi………………………………………………………7
Laporan
Keuangan…………………………………………………………………………10
Patokan
Akuntansi…………………………………………………………………………12
2. JERMAN…………………………………………………………………………………..14
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………...15
Laporan
Keuangan………………………………………………………………………...17
Pengukuran
Akuntansi…………………………………………………………………….18
3. REPUBLIK
CEKO……………………………………………………………………….19
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………...21
Laporan
Keuangan………………………………………………………………………...21
Pengukuran
Akuntansi…………………………………………………………………….22
4. BELANDA………………………………………………………………………………..22
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………23
Laporan
Keuangan………………………………………………………………………25
Pengukuran
Akuntansi…………………………………………………………………..26
5.
INGGRIS……………………………..………………………………………………...26
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………27
Laporan
Keuangan………………………………………………………………………29
Penghitungan
Akuntansi………………………………………………………………...29
Ringkasan
Praktik Akuntansi Signifikan……………………………………………………31
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur kepada Allah yang te;ah
melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Makalah Persentasi Akuntansi Internasional yang berjudul Akuntansi
Komparatif: Eropa dan kami dapat menyelesaikan tugas Akuntansi Internasional
ini tepat pada waktunya. Tugas Akuntansi Internasional ini diajukan guna
melengkapi syarat-syarat penilaian di dalam mata kuliah softskill Akuntansi Internsional Fakultas Ekonomi pada Universitas
Gunadarma.
Dalam pembuatan tugas ini tidak
terlepas dari bantuan, pengarahan, dukungan, serta kerja sama di dalam
kelompok. Maka pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih atas segala
bantuannya baik secara langsung maupun tidak langsung yang sangat membantu
dalam penulisan ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Prof. DR. E. S. Margianti, SE., MM., selaku Rektor
Universitas Gunadarma.
2. Bapak DR Imam Subaweh, SE., Ak., MM., selaku ketua
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Dosen di dalam mata kuliah Soft Skill
Akuntansi Internasional.
3. Anggota Kelompok 3 dalam mata kuliah Akuntansi
Internasional yang sudah berkerja sama dengan baik.
4. Teman-teman di kelas 4EB15 yang selalu mendukung kami.
Atas
segala bantuan yang diberikan semoga mendapat balasan dari Allah SWT. Kami menyadari
keterbatasan dalam penyelesaian tugas ini. Oleh karena itu, kami tidak menutup
diri akan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas ini. Dan besar harapan
kami, semoga penulisan tugas ini dapat bermanfaat.
Depok, Juni 2015
Kelompok 3
BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG STANDAR
DAN PRAKTIK AKUNTANSI
Standar akuntansi merupakan
regulasi atau peraturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang
mengatur pengolahan laporan keuangan. Susunan
standar merupakan proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar
akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya
bisa saja menyimpang dari apa yang diharuskan standar. Sedikitnya ada tiga
alasan untuk hal ini. Pertama, di banyak negara hukuman untuk kegagalan dengan
pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif. Perusahaan tidak
selalu mengikuti standar-standar yang ada jika tidak dipaksa. Kedua, perusahaan
bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang
diharuskan. Ketiga, beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar dari
jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan
posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik. Untuk memperoleh gambaran yang
lengkap tentang bagaimana akuntansi bekerja dalam sebuah negara, kita harus
memperhatikan proses penyusunan standar akuntansi, standar akuntansi yang
menjadi hasilnya, dan praktik aktualnya. Audit
menambahkan kredibilitas pada laporan keuangan.
Susunan
standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok
sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan
kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan, seperti
pengguna dan penyusun laporan keuangan dan pegawai. Sektor umum meliputi
perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang
bertanggung jawab atas hukum komersial, dan komisi keamanan.
Hubungan
antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu
bergerak dalam gerakan satu arah. Dalam beberapa kasus, praktik diambil dari
standar; di kasus lain, standar di ambil dari praktik. Praktik bisa dipengaruhi
oleh tekanan pasar; seperti tekanan-tekanan yang berhubungan dengan persaiangan
pendapatan dalam pasar modal.
IFRS DALAM UNI EROPA
Kecenderungan
dalam laporan keuangan menghadap ke arah kewajaran penyajian, setidaknya bagi
laporan keuangan gabungan. Kecenderungan ini sangat benar dalam Uni Eropa. Pada
tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan
semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk
mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005.
Negara-negara anggota dibebaskan untuk memperluas persyaratan ini bagi semua
perusahaan, bukan hanya perusahaan yang terdaftar, termasuk laporan keuangan
perusahaan pribadi.
Untuk
memahami akuntansi di Eropa, seseorang harus bisa memahami IFRS dan persyaratan
akuntansi setempat. Sehingga, kami memberikan sebuah tinjauan tentang IFRS dalam
bagan ini.
Persyaratan IFRS
|
Republik
Ceko
|
Prancis
|
Jerman
|
Belanda
|
Inggris
|
Perusahaan
terdaftar
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Laporan
keungan gabungan Perusahaan terdaftar – laporan keuangan perusahaan pribadi
|
Diharuskan
|
Dilarang
|
Dibolehkan,
tapi hanya untuk tujuan informasional
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Perusahaann
tidak terdaftar – laporan keuangan tidak terdaftar
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Laporan
keuangan perusahaan pribadi
|
Dilarang
|
Dilarang
|
Dibolehkan,
tapi hanya untuk tujuan informasional
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Laporan Keungan
Laporan
keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas,
laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui),
dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
·
Kebijakan akuntansi
yang diikuti
·
Penilaian yang dibuat
oleh manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting
·
Asumsi utama mengenai
masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi
Informasi
komparatif hanya dibutuhkan untuk periode terdahulu. Tidak ada persyaratan IFRS
untuk menunjukkan laporan keuangan entitas perusahaan induk sebagai tambahan
bagi laporan keuangan gabungan. Persyaratan IFRS juga tidak ada untuk menghasilkan
laporan keuangan sementara. Penggabungan didasarkan pada kontrol, yang
merupakan kekuatan untuk mengatur kegiatan keuangan dan operasi entitas lain.
Kewajaran penyajian diperlukan. IFRS bisa dikesampingkan hanya dalam keadaan
yang sangat jarang untuk mencapai kewajaran penyajian. Ketika IFRS
dikesampingkan, pengaruh alam, pertimbangan, dan keuangan awal dari IFRS harus
diungkapkan.
Patokan Akuntansi
Dalam
IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelajaran. Goodwill merupakan perbedaan antara harga
pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari aset cabang, kewajiban,
dan kewajiban bersyarat. Goodwill diuji
setiap tahun untuk memeriksa penurunan nilainya. Goodwill yang negatif harus segera diakui dalam pendapatan.
Entitas-entitas yang dikontrol bersama-sama bisa dibukukan, baik untuk gabungan
yang proposional (lebih dipilih) atau metode ekuitas. Penanaman modal dalam
perusahaan gabungan dibukukan dengan metode ekuitas.
Translasi
laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang
fungsional. Mata uang fungsional merupakan lingkungan ekonomi utama dimana
entitas asing tersebut beroperasi. Mata uang tersebut bisa berupa mata uang
yang sama yang digunakan oleh perusahaan induk untuk menyusun laporan
keuangannya atau mata uang yang berbeda, mata uang asing. (a) Jika entitas
asing memiliki mata uang fungsional yang berbeda dari mata uang dalam laporan
perusahaan induk, maka laporan keuangannya akan di translasikan dengan
menggunakan metode tarif yang ada dengan penyesuaian hasil translasi yang
dicakup dalam ekuitas pemegang saham. (Dalam metode tarif setempat, aset dan
pertanggungjawaban ditranslasikan pada tingkat bursa akhir tahun, atau tahun
tersebut; pendapatan dan pembelanjaan ditranslasikan pada tingkat transaksi
[atau, dalam praktiknya, tingkat rata-rata]). (b) Jika entitas asing memiliki
mata uang fungsional yang sama dengan mata uang laporan perusahaan induk,
laporan keuangan ditranslasikan sebagai berikut:
·
Tingkat akhir tahun
untuk artikel moneter
·
Tingkat bursa
berdasarkan tanggal transaksi untuk artikel non-moneter yang diterima pada
nilai perolehan
·
Tingkat bursa
berdasarkan tanggal penilaian untuk artiken non-moneter yang diterima pada
nilai wajar
Penyusunan
translasi dimasukkan dalam pendapatan periode yang sedang berjalan. (c) Jika
entitas asing memiliki mata uang fungsional dari sebuah ekonomi dengan inflasi
yang sangat tinggi, laporan keuangannya pertama kali diulangi untuk efek
inflasi, selanjutnya ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Aset
dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar. Jika metode harga pasar
yang digunakan, revaluasi (penialian kembali asset tetap) harus digunakan
secara teratur dan semua barang dari kelas tertentu harus dinilai kembali.
Peningkatan nilai revaluasi dikreditkan ke ekuitas (mengurangi ekuitas).
Depresiasi dibebankan secara sistematis atas umur penggunaan aset,
menggambarkan pola pemakaian manfaat. Biaya riset dibebankan ke akun beban pada
saat dikeluarkan. Biaya pengembangan dikapitalisasi setelah kelayakan teknis
dan komersial dari produk atau jasa telah ditentukan. Persediaan dinilai pada
biaya terendah atau nilai keuntungan yang bisa dicapai. FIFO dan beban rata-rata
merupakan dasar biaya yang sesuai menurut IFRS, tapi LIFO tidak.
Pinjaman
keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara pinjaman operasional
dibebankan pada dasar yang sistematis, biasanya membayar utang pinjaman pada
garis lurus. Biaya untuk memberikan keuntungan bagi pegawai diakui dalam
periode di mana keuntungan didapatkan oleh pegawai bukan ketika keuntungan
dibayarkan kepada pegawai. Provisi merupakan kewajiban dari jumlah atau waktu
yang tidak pasti. Provisi tersebut diakui ketika sebuah kejadian yang telah
lalu menciptakan sebuah kewajiban hukum atau konstruktif, ada kemungkinan
aliran sumber daya, dan jumlah kewajiban yang bisa diperkirakan. Kewajiban
bersyarat merupakan sebuah kewajiban yang mungkin, sebuah kewajiban yang
mungkin tidak memerlukan aliran sumber daya, atau sebuah kewajiban yang tidak
bisa diperkirakan. Kewajiban bersyarat tersebut diakui sebagai utang, tapi
tetap diungkapkan dalam catatan. Aset-aset bersyarat juga tidak diakui.
Pajak-pajak yang ditangguhkan dibayar penuh, menggunakan metode kewajiban,
untuk selisih sementara antara jumlah aset atau utang dan dasar pajaknya. Aset
pajak tangguhan dan utang harus dihitung berdasarkan tingkat pajak yang
diharapkan berlaku ketika aset tersebut didapatkan atau utang dilunasi. Pajak dan
utang tersebut tidak mendapatkan potongan.
SISTEM AKUNTANSI
KEUANGAN LIMA NEGARA
5.
PERANCIS
Prancis
merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (undang-undang akuntansi
nasional) formal yang pertama pada September 1947. Sebuah ketentuan yang telah
direvisi mulai berjalan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya dari ketentuan
tersebut dibuat pada tahun 1982 dibawah pengaruh Fourth Directive of the European Union. Pada tahun 1986, ketentuan
tersebut diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan Seventh Directive Uni Eropa pada laporan keuangan gabungan, dan
selanjutnya direvisi lagi pada tahun 1999.
Plan
Comptable General berisi:
·
Tujuan dan prinsip
laporan dan akuntansi keuangan
·
Definisi aset, utang,
ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran
·
Aturan-aturan valuasi
dan pengakuan
·
Daftar akun,
persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah
terstandardisasi
·
Contoh laporan keuangan
dan aturan presentasinya
Pemerintah
pengguna daftar akun nasional yang sama tidak membebani bisnis Prancis karena
ketentuannya sangat diterima dalam praktik. Akuntansi Prancis sangat terhubung
dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legilasi
komersial (misalnya, Code de Commerce) dan undang-undang perpajakan yang
mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan Prancis yang sebenarnya. Kedua
hal ini telah mendahului ketentuan tersebut. Code de Commerce telah ada pda
tahun 1673 dan ordonansi Colbert pada tahun 1681 (menteri keuangan pada masa
Lois XIV) dan dibuat oleh Napoleon pada tahun 1807 sebagai sebuah bagian dari
sistem hukum yang dia ciptakan, berdasarkan pada hukum tertulis. Undang-undang
pajak penghasilan yang pertama dibuat pada tahun 1914, dengan demikian
menghubungkan perpajakan dan keharusan untuk menyimpan catatan akuntansi.
Dasar
utama untuk regulasi akuntansi di Prancis adalah Undang-Undang Akuntansi 1983
dan Dekrit Akuntansi 1983, yang menjadikan Plan Comptable General suatu
kewajiban bagi semua perusahaan. Kedua naskah dasar tersebut dimasukkan kedalam
Code de Commerce. Undang-undang komersial dalam Code de Commerce memiliki
ketentuan akuntansi dan laporan yang luas. Persediaan aset dan utang tahunan
diperlukan. Tinjauan yang baik dan benar untuk laporan keuangan harus
diberikan, dan catatan akuntansi tertentu diberikan pesanan khusus dalam
kelanjutan hukum tertentu. Catatan akuntansi, yang secara hukum memberikan
bukti dan verifikasi, sangat dianggap sebagai sumber informasi untuk pengambilan
keputusan.
Undang-undang
perpajakan juga sangat mempengaruhi akuntansi di Prancis. Pengeluaran bisnis
bisa dikurangi untuk pajak hanya jika benar-benar dibukukan dan dituliskan
dalam laporan keuangan tahunan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada
lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Prancis:
1. Counseil
National de la Comptabilitie, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2. Comite
de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3. Autorite
des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4. Ordre
des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik)
5. Compagnie
Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional
Undang-Undang Auditor)
CNC
terdiri dari 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawai sipil, dan
atasan, persatuan dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya.
Tergabung dengan Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CNC mengeluarkan peraturan
dan rekomendasi pada masalah-masalah akuntansi dan memiliki tanggung jawab yang
besar untuk menjalankan peraturan ersebut. CNC mengkonsultasikan
masalah-masalah akuntansi yang memerlukan regulasi, tapi tidak memiliki
kekuatan pengaturan atau pelaksanaan. Sebagian besar pekerjaan teknis CNC
dilakukan oleh komite atau staf anggota CNC. Sebuah Urgent Issues Committee
tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang
memerlukan resolusi yang cepat. Penunjukan dalam CNC sangat bergengsi, dan
rekomendasinya sangat berbobot.
Oleh
karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang luwes dan cepat
untuk standar akuntansi, CRC didirikan pada tahun 1998. CRC mengubah peraturan
dan rekomendasi CNC menjadi regulasi yang mengikat. Di bawah kekuasaan hukum
Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CRC memiliki 15 anggota, yang diantaranya
merupakan perwakilan dari kementerian yang berbeda, CNC, AMF, OEC, dan CNCC,
dan hakim dari dua pengadilan tertinggi di Prancis. Regulasi CRC dipublikasikan
dalam Official Journals of the French
Republic setelah mendapatkan persetujuan menteri. Jadi, CRC memiliki
kekuatan pengaturan yang sebenarnya.
Perusahaan-perusahaan
Prancis secara tradisional kurang bergantung pada pasar modal daripada
sumber-sumber keuangan lainnya. Organisasi Prancis-AMF- yang sepadan dengan Securities and Exchange AS memiliki
pengaruh penting yang terbatas pada susunan standar akuntansi. AMF mengawasi
masalah-masalah pasar yang baru dan operasi pasar modal regional dan nasional.
AMF memiliki otoritas untuk mengeluarkan antara laporan dan pengungkapan
tambahan untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Presiden Prancis
mengangkat ketua AMF dan komisi setiap tahunnya melapor kepada presiden.
Susunan ini memberikan kebebasan dari departemen pemerintah lainnya. AMF
bertanggung jawab untuk melaksanakan pemenuhan persyaratan laporan oleh
perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar. Ada dua divisi yang memeriksa
kepatuhannya. Division of Corporate
Finance (SOIF) mengadakan sebuah tinjauan umum tentang aspek-aspek hukum,
ekonomi dan keuangan dari berkas-berkas dokumen AMF (termasuk laporan tahunan).
Accounting Devision (SACF) memeriksa
kepatuhan standar akuntansi. AMF memiliki kekuasaan yang besar untuk mewajibkan
perusahaan mengubah artikel-artikel yang meragukan dalam berkas-berkas mereka.
Jadi diperlukan, AMF bisa mengambil tindakan administratif terhadap sebuah
perusahaan untuk memaksakan kepatuhan.
Di
Prancis profesi akuntansi dan audit telah lama terpisah. Akuntan dan auditor
Prancis diwakili oleh dua badan, OEC dan CNCC, walaupun adanya kesamaan dalam
keanggotaannya. Sebenarnya, 80% dari akuntan Prancis yang baik memenuhi
persyaratan untuk keduanya. Dua badan profesional tersebut mempertahankan
hubungan dan kerja sama yang erat pada masalah-masalah yang sama. Keduanya
berpartisipasi dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC, dan
mewakili Prancis dalam IASB.
Praktik
akuntansi publik dan hak untuk mendapatkan gelar expert-comptable dibatasi untuk para anggota OEC, yang terikat
dengan klien untuk menjaga dan meninjau catatan akuntansi dan mempersiapkan
laporan keuangan. Mereka mungkin juga memberikan layanan pajak, sistem
informasi, dan jasa penasihat manajemen. OEC berada di bawah yurisdiksi Menteri
Ekonomi dan Keuangan. Sebagian besar usahanya dicurahkan untuk masalah-masalah
praktik profesional, walaupun sebelum CRC didirikan semua usahanya memberikan
interprestasi dan rekomendasi pada penerapan legislasi dan regulasi akuntansi.
Sebaliknya,
CNCC (asosiasi auditor resmi profesional-commissaries
aux comptes) berada di bawah yurisdiksi Menteri Kehakiman. Menurut
undang-undang, hanya auditor resmi yang boleh mengaudit dan memberikan opini
tentang laporan keuangan. CNCC mengeluarkan sebuah buku pegangan anggota yang
berisi standar profesional yang ekstensif. CNCC juga mengeluarkan buletin
informasi yang memberikan bantuan teknis. Audit di Prancis secara umum sama
dengan padanannya di tempat lain. Namun, auditor Prancis harus melapor kepada
oditur negara bagian untuk setiap tindakan kriminal yang mereka dapati selama
masa audit. Haut Conseil du Commissariat aux Comptes (High Council of External
Auditors) didirika pada tahun 2003 untuk mengawasi pekerjaan audit, khususnya
dalam hal etika dan kebebasan. Layaknya CNCC, lembaga tersebut berada di bawah
Menteri Kehakiman. Undang-undang tahun 2003 juga mewajibkan penyertaan laporan
auditor pada kendali internal.
AMF
bertanggung jawab untuk mengawasi audit perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Namun, AMF bergantung pada komite CNCC (Comite de l’Examen National des
Activites-CENA) untuk melakukan tinjauan mutu audit demi kepentingannya. Dengan
penetapannya bersama AMF, CENA memeriksa audit dari setiap perusahaan yang
terdaftar sedikitnya sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan lebih lanjut juga
dilakukan dalam kasus-kasus di mana pekerjaan auditor dianggap tidak sempurna.
Laporan Keuangan
Perusahaan
Prancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan
laba rugi
3. Catatan
atas laporan keuangan
4. Laporan
direktur
5. Laporan
auditor
Laporan
keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya di
atas ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus
mempersiapkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan
bisnis dan sebuah laporan sosial, yang keduanya merupakan ciri khas Prancis.
Tidak ada persyaratan untuk laporan perubahan dalam posisi keuangan atau
laporan arus kas. Namun, CNC merekomendasikan sebuah laporan arus kas, dan
hampir semua perusahaan besat Prancis menyertakannya. Perusahaan pribadi dan
laporan gabungan sama-sama diwajibkan, tapi kelompok usaha kecil dibebaskan
dari persyaratan gabungan. Code de Commerce memperbolehkan adanya laporan
keuangan yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan kecil menengah.
Untuk
memberikan tinjauan yang baik dan benar (image
fidele), laporan keuangan harus disiapkan sesuai dengan legislasi (regularite) dan dengan keyakinan yang
baik (sincerite). Fitur signifikan
dalam laporan keuangan Prancis adalah persyaratan untuk penulisan catatan kaki
yang ekstensif dan rinci, termasuk hal-hal berikut:
·
Penjelasan pengukuran
aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
·
Perlakuan akuntansi
untuk barang dengan mata uang asing
·
Laporan perubahan dalam
aset tetap dan depresiasinya
·
Rincian provisi
·
Rincian setiap
revaluasi
·
Laporan utang dan
piutang menurut waktunya
·
Daftar anak perusahaan
dan pembagian saham
·
Jumlah tanggungan
pensiun dan kepentingan pengundruan diri lainnya
·
Rincian pengaruh pajak
pada laporan keuangan
·
Jumlah rata-rata
karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
·
Analisis perputaran
menurut aktivitas dan secara geografis
Laporan
direktur mencakup sebuah tinjauan tentang aktivitas perusahaan selama satu
tahun, prospek masa depan perusahaan, kejadian penting pasca-disusunnya neraca,
aktivitas riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang hasil perusahaan
selama lima tahun terakhir. Laporan keuangan dari perusahaan komersial harus
diaudit, kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
Perusahaan-perusahaan
yang terdaftar harus memberikan laporan sementara per enam bulan dan, dimulai
pada tahun 2003, hasil dari kegiatan lingkungan mereka. Di antara hal yang
lain, harus ada informasi yang diberikan untuk:
·
Pemakaian air, bahan
baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi
·
Aktivitas untuk
mengurangi polusi di udara, air, atau tanah, termasuk polusi suara, dan
biayanya
·
Jumlah penyisihan untuk
risiko terkait lingkungan
Undang-undanng
prancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan (atau
mengurangi akibatnya). Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki
pemahaman yang baik tentang masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan
proyeksi yang aman bisa menghindari masalah keuangan dengan lebih baik. Maka,
perusahaan-perusahaan yang lebih besar mempersiapkan 4 dokumen: laporan arus
kas, laporan perubahan posisi keuangan atau laporan arus kas, laporan estimasi
laba rugi, dan sebuah rencana bisnis. Dokumen-dokumen ini tidak diaudit, tapi
hanya diperiksa oleh auditor. Dokumen-dokumen tersebut hanya dikirim kepada
dewan direktur dan perwakilan pegawai; dokumen tersebut tidak diberikan kepada
pemegang saham atau masyarakat umum kecuali diberikan secara sukarela (seperti
laporan arus kas). Jadi, informasi ini dirancang sebagai sebuah sinyal
peringatan awal internal untuk manajemen dan pekerja.
Sebuah
laporan keuangan sosial juga diperlukan untuk semua perusahaan dengan pegawai
berjumlah 300 orang atau lebih. Laporan ini menjelaskan, menganalisis, dan
melaporkan masalah-masalah pelatihan, hubungan industri, kondisi kesehatan dan
keselamatan, tingkat gaji dan kepentingan pekerjaan lainnya, dan banyak kondisi
tambahan yang berhubungan dengan lingkungan kerja lainnya. Laporan ini
diwajibkan bagi perusahaan-perusahaan pribadi, bukan kelompok gabungan.
Patokan Akuntansi
Perusahaan-perusahaan
Prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka,
dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga mempunyai pilihan ini. Namun,
semua perusahaan Prancis harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada
tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi merupakan dasar
hukum untuk membagikan deviden dan menghitung penghasilan wajib pajak. Di bawah
ini akan diberikan sebuah contoh laporan keuangan dari perusahaan Prancis yang
terdaftar. Saint-Gobain, sebuah perusahaan produk materiel dan kontruksi yang
terdaftar di pasar modal Paris dan pasar modal Eropa lainnya, menjelaskan
kebijakan akuntansinya untuk laporan keuangan gabungan dan terpisah.
Aset-aset
berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi
diperolehkan, tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam praktiknya.
Aset-aset didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan menggunakan
metode garis lurus atau saldo menurun. Tambahan depresiasi pajak juga
kadang-kadang ada, dalam kasus jumlah tambahan yang diambil ditunjukkan sebagai
beban luar biasa pada laporan laba rugi dan kredit bersesuaian sebagai pajak
yang berhubungan dengan provisi dalam ekuitas. Persediaan harus dihitung pada
nilai terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO) atau metode
rata-rata tertimbang.
Contoh : Kebijakan
Akuntansi Saint-Gobain
Catatan untuk laporan keuangan
gabungan
Laporan
keuangan gabungan dari Compagnie de Saint-Gobain dan cabang-cabangnya (bersama
“Group”) ini telah disusun sesuai dengan International
Financial Reporting Standards (IFRS), yang digunakan oleh Uni Eropa pada 31
Desember 2005.
Catatan untuk laporan keuangan
perusahan induk
Laporan
keuangan dari Compagnie de Saint-Gobain telah disusun sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh French Chart of Accounts pada
tahun 1999.
Biaya
riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, tapi bisa
dikapitalisasi dalam keadaan-keadaan tertentu. Jika dikapitalisasi, biaya riset
dan pengembangan haru diamortisasi kurang dari lima tahun. Aset-aset yang
dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan. Kepentingan
pensiun dan pengunduran diri biasanya dibebankan ketika dibayarkan, dan
tanggungan masa depan jarang diakui sebagai utang. Kemungkinan kerugian yang
jumlahnya bisa ditentukan dengan akurasi yang pantas juga diakui. Banyak risiko
dan ketidakpastian yang bisa dituliskan, seperti yang berhubungan dengan proses
pengadilan, restrukturisasi, dan asuransi-diri; hal ini memungkinkan adanya
kesempatan untuk merekayasa pendapatan. Adanya hubungan antara catatan
perusahaan dan pajak penghasilan, perusahaan tidak menghitung pajak yang
ditangguhkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi. Simpanan wajib harus
diadakan dengan perhitungan 5% dari penghasilan per tahun hingga simpanannya
sesuai dengan 10% modal awal.
Dengan
adanya beberapa pengecualian, aturan Prancis mengenai laporan keuangan gabungan
yang mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran penyajian daripada
bentuknya. Dua pengecualian tersebut yaitu bahwa utang untuk kepentingan
pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi.
(Dalam kedua kasus, laporan kewajaran penyajian untuk akrual dan kapitalisasi
direkomendasikan, tapi menjadi pilihan). Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung
dengan menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan
waktu bisa diperkirakan. Metode pembelian biasanya digunakan untuk menghitung
kombinasi bisnis, tapi metode penyatuan boleh digunakan dalam kondisi tertentu.
Goodwill biasanya dikapitalisasi dan
diamortisasi ke dalam pendapatan, tapi tidak ada jangka waktu tertentu periode
amortisasi yang spesifik. Goodwill tidak
diperlukan untuk uji penurunan nilai. Gabungan proposional digunakan untuk
usaha bersama dan metode ekuitas digunakan untuk menghitung investasi dalam
entitas non-gabungan di mana pengaruh yang signifikan diuji. Translasi mata
uang asing sesuai dengan IFRS, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
6.
JERMAN
Dalam
sebuah kejadian besar, Corporation Law 1965 memindahkan sistem laporan keuangan
Jerman ke arah pemikiran Inggris – Amerika (tapi hanya untuk perusahaan-perusahaan
yang lebih besar). Dibutuhkan lebih banyak pengungkapan, penggabungan terbatas,
dan laporan manajemen perusahaan. Laporan manajemen dan persyaratan audit
tambahan menjadi persyaratan hukum melalui Corporate Publicity Law tahun 1969.
Pada
awal tahun 1970-an, Uni Eropa Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan semuanya memasuki
undang-undang Jerman melalui Comprehensive Accounting Act pada 19 Desember
1985. Legislasi ini sangat luar biasa karena :
1) Menggabungkan
semua persyaratan akuntansi, laporan keuangan, pengungkapan, dan audit Jerman
ke dalam satu undang-undang;
2) Undang-undang
tunggal ini ditetapkan menjadi buku
ketiga dari German Commercial Code
(HGB), sehingga bisa diterapkan untuk semua entitas bisnis, dari kemitraan
terbatas hingga perusahaan pribadi dan publik;
3) Peraturan
ini sebagian besar didasarkan pada konsep dan praktik Eropa.
Pada tahun 1998 ada dua
undang-undang baru yang dikeluarkan. Undang-undang yang pertama menambahkan
sebuah paragraf baru dalam buku ketiga German
Commercial Code yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkanekuitas atau
utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional
dalam laporan keungan gabungan mereka. Undang-undang yang kedua memungkinkan
adanya penetapan perusahaan sektor swasta untuk menyususn standar akuntansi
bagi laporan keuangan gabungan.
Perlindungan kreditor merupakan
perhatian utama dari akuntansi Jerman seperti yang dibubuhkan pada Commercial
Code. Penilaian neraca konservatif sangat penting bagi perlindungan kreditor.
Hal ini menciptakan kecendrungan untuk menilai rendah aset dan memberi nilai
yang tinggi untuk utang. Simpanan dianggap sebagai perlindungan terhadap risiko
yang tidak terduga dan kemungkinan kebangkrutan. Tindakan ini juga menyebabkan
adanya jumlah pendapatan konservatif yang menjadi dasar untuk dividen pemilik.
Jadi, akuntansi Jerman dirancang untuk menghitung jumlah pendapatan yang tepat
yang bisa menjaga kreditor setelah adanya pembagian kepada pemilik.
Undang-undang
perpajakan juga sangat menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan
menyatakan bahwa penghasilan kena pajak ditentukan oleh apapun yang dibukukan
dalam catatan keuangan sebuah badan usaha. Ketentuan pajak yang ada hanya bisa
digunakan jika benar-benar dibukukan. Ini berarti, diantara yang lain, bahwa
setiap depresiasi khusus atau drastis yang digunakan untuk kepentingan pajak
juga harus dibukukan untuk tujuan laporan keungan. Dominasi akuntansi pajak
berarti tidak ada perbedaan antara laporan keungan disusun untuk tujuan pajak
dan yang dipublikasikan dalam laporan keuangan.
Karakterisitik
dasar ketiga dari akuntasi Jerman adalah ketergantungan pada keputusan
undang-undang dan pengadilan. Tidak ada lagi yang memiliki kekuatan mengikat
atau otoritatif. untuk memahami akuntansi Jerman, seseorang harus melihat pada
HGB dan bentuk keputusan hakim.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sebelum
tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penyusunan standar akuntansi keuangan,
karena hanya dipahami oleh negara-negara yang berbahasa Inggris. German Institute
memberikan konsultasi tentang beragam proses pembuatan undang-undang yang
memengaruhi akuntansi dan laporan keuangan, tapi persyaratan hukum merupakan
kekuasaan tertinggi. Kosultasi yang sama diberikan oleh Frankurt Stock
Exchange, persatuan dagang Jerman, dan akademi akuntansi. Undang-undang tahun
1998 tentang kendali dan transparansi memperkenalkan persaratan bagi Menteri
Kehakiman untuk mengakui dewan susunan standar nasional untuk memberikan
tujuan-tujuan berikut:
·
Mengembangkan
rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan gabungan.
·
Menganjurkan Menteri
Kehakiman mengenai standar akuntansi yang baru.
·
Mewakili Jerman dalam
organisasi akuntansi internasional seperti IASB.
German Accounting Standards
Committee (GASC), didirikan tidak lama sesudahnya, dan
selanjutnya diresmikan oleh Menteri Kehakiman sebagai otoritas penyususn
standar Jerman. GASC mengawasi German Accounting Standards Board (GASB), yang
melakukan perkerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntasi. GASB berisi
tujuh orang ahli audit, analisis keungan, akademis, dan industri yang mandiri.
Kelompok kerja dibentuk untuk menguji dan membuat rekomendasi atas masalah
sebelum mencapai dewan. Sebagai sebuah aturan, kelompok-kelompok kerja ini
memiliki perwakilan dari bidang perdagangan dan industri dan auditor, seorang
dosen, dan seorang analis keuangan. Pertimbangan GASB yang mengikuti sebuah
proses dan pertemuan bersifat terbuka. Ketika dikeluarkan, standarnya harus
disetujui dan dipublikasikan oleh Menteri Kehakiman.
Sistem
penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sistem yang
digunakan di Inggris, Amerika Serikat dan IASB. Standar GASB merupakan
rekomendasi otoriter yang hanya berlaku untuk laporan keuangan gabungan.
Standar tersebut tidak membatasi atau mengubah persyaratan HGB. GASB diciptakan
untuk mengembangkan susunan standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi
internasional. Semenjak pendiriannya, GASB telah mengeluarkan German Accounting
Standards (GAS) pada masalah-masalah seperti laporan arus kas, laporan segmen,
pajak-pajak yang ditangguhkan, dan translasi mata uang asing.
Pada
tahun 2003, GASB menerapkan sebuah strategi baru yang menyejajarkan program
kerja dengan upaya IASB untuk mencapai sebuah pemusatan standar akuntansi
global. Perubahan ini mengakui adanya persyaratan Uni Eropa untuk IFRS bagi
perusahaaan-perusahaan yang terdaftar.
Pada
tahun 2004 didirikan Finacial accounting Control Act untuk meningkatkan
kepatuhan persyaratan laporan keuangan Jerman dan IFRS oleh perusahaan-perusahaan
yang terdaftar. Undang-undang tersebut membuat dua susunan sistem pelaksanaan.
Dewan sektor swasta, Financial Reporting
Enforcement Panel (FREP), meninjau laporan keuangan yang tidak dianggap
biasa. Dewan ini juga melakukan tinjauan acak pada laporan keuangan. FREP
bergantung pada perusahaan untuk memperbaiki semua masalahnya dengan suka rela.
FREP memberikan masalah-masalah yang tidak terpecahkan pada Federal Supervisory Authority, dewan
pengaturan sektor publik yang mengawasi perdagangan saham (pasar modal) dan
perbankan serta industri asuransi.
Akuntan
publik resmi di Jerman disebut dengan Wirtchaftsprufer
(WPs), atau pemeriksa perusahaan. Semua WP secara hukum diwajibkan untuk
bergabung dalam Chamber of Accountants resmi. Auditor Oversight Commission,
yang melapor pada Menteri Ekonomi dan Perburuhan, bertanggung jawab atas
pengawasan Chamber of Accountants. Dengan standar internasional, profesi audit
(akuntansi) Jerman adalah kecil. Accounting Act tahun 1985 memperluas
persyaratan audit untuk lebih banyak perusahaan. Hasilnya, dewan auditor
susunan kedua dibentuk pada akhir 1980-an. Orang-orang ini yang dikenal dengan
pemeriksa buku sumpah hanya diizinkan untuk mengaudit perusahaan-perusahaan
kecil dan menengah, seperti yang dijelaskan dalam undang-undang. Jadi, ada dua
kelas auditor yang secara hukum setuju untuk melakukan pemeriksaan audit
perusahaan secara mandiri. Laporan audit Jerman menekankan kepatuhan
persyaratan daripada “tinjauan yang baik dan benar.”
Laporan Keuangan
Undang-undang
Jerman menetapkan persyaratan akuntansi, audit, dan laporan keuangan yang
berbeda bergantung pada ukuran perusahaan alih-alih pada bentuk organisasi
bisnisnya. Ada tiga kelas ukuran usaha yaitu kecil, menengah, besar ditentukan
berdasarkan total neraca, total penjualan tahunan, dan jumlah pegawai.
Perusahaan dengan saham yang dijual secara umum selalu dianggap sebagai
perusahaan besar. Undang-undang menetapkan isi dan format laporan keuangan,
yang mencakup hal-hal berikut:
·
Neraca
·
Laporan laba rugi
·
Catatan
·
Laporan manajemen
·
Laporan auditor
Perusahaan-perusahaan
kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan diperbolehkan untuk menyusun sebuah
neraca singkat. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah diperbolehkan menyusun
laporan laba rugi singkat. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah juga
memiliki persyaratan pengungkapan yang lebih sedikit untuk catatan mereka.
Sebuah laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas pemilik diharuskan untuk
laporan keuangan gabungan tapi tidak untuk laporan perusahaan pribadi.
Sebuah
keistimewaan dari sistem laporan keuangan Jerman adalah adanya laporan pribadi
dari auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini
mengomentari prospek masa depan perusahaan dan khususnya faktor-faktor yang
bisa mengancam kelangsungannya. Auditor harus menjelaskan dan menganalisis
artikel-artikel dalam neraca yang memiliki pengaruh material terhadap posisi
keuangan perusahaan. Laporan ini bisa berjumlah ratusan halaman untuk
perusahaan-perusahaan besar Jerman, dan tidak diberikan untuk pemegang saham.
Laporan
keuangan gabungan diwajibkan bagi badan usahan di bawah manajemen gabungan dan
dengan pemilihan suara terbanyak, pengaruh dominan dengan berdasarkan kendali
kontrak, atau hak untuk mengangkat atau memecat sebagian besar dewan direktur.
Perusahaan dalam kelompok tersebut harus menggunakan prinsip akuntansi dan
valuasi yang sama, tetapi tidak harus sama dengan yang digunakan dalam laporan
perusahaan pribadi. Dengan cara ini, metode akuntansi berdasar pajak dalam akun
pribadi bisa dihilangkan di akun kelompok.
Semua
perusahaan bisa menggunakan IFRS dalam menyusun laporan keuangan gabungan dan
memiliki pilihan untuk mengeluarkan laporan keuangan perusahaan pribadi menurut IFRS untuk tujuan informasional.
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan
HGB, metode pembelian (akuisisi) merupakan metode penggabungan yang mendasar,
tapi penyatuan kepentingan bisa diterima dalam keadaan tertentu. Metode
pembelian yang diizinkan ada dua, yaitu: metode buku dan metode revaluasi. Aset
dan utang yang diakuisisi dinaikkan pada nilai yang ada, dan setiap jumlah yang
ditinggalkan merupakan nilai baik (goodwill)
untuk menutup kerugian dalam ekuitas. Metode ekuitas digunakan untuk asosiasi
yang memiliki 20% atau lebih kepemilikan, tapi hanya dalam laporan keuangan
gabungan.
Jerman
merupakan salah satu penganut paling loyal terkait prinsip harga perolehan yang
merupakan dasar untuk menilai aseet berwujud. Persediaan dicatat pada biaya
atau pasar yang lebih rendah; FIFO, LIFO, dan rata-rata merupakan metode untuk
menentukan biaya.
Biaya
riset dan pengembangan dibebankan saat terjadinya. Provisi sebagai estimasi
beban atau kerugian masa depan digunakan. Provisi harus disusun untuk beban
pemeliharaan tangguhan, jaminan produk, kerugian potensial dari transaksi yang
tertunda, dan kewajiban yang tidak pasti lainnya. Provisi memberikan
perusahaan-perusahaan Jerman banyak kesempatan untuk mengatur pendapatan.
7. REPUBLIK
CEKO
Republik
Ceko terletak di Eropa Tengah dan berbatasan dengan Jerman di sebelah barat dan
barat laut. Wilayahnya merupakan bagian dari Kerajaan Aerio- Hungaria selama
hampir 100 tahun (dari tahun 1620 hingga tahun 1918). Di pimpin oleh monarki
Austria, Hapburgs. Kerajaan tersebut runtuh pada akhir Perang Dunia I dan
Negara merdeka Ccechostaria didirikan pada tahun 1918. Hal ini berakhir pada tahun 1938 ketika Inggris dan
Perancis mengizinkan Nazi Jerman untuk mencaplok wilayah perbatasan Jerman
dengan Ceko. Dalam 1 tahun Hitler mengantar sebagian Negara tersebut dan
pendudukan Nazi pun telah dimulai. Setelah akhir Perang Dunia II, pemilihan
umum tahun 1946 dan gerakan politik selanjutnya membawa Partai Komunis merebut
kekuasaan. Hal ini memulai dominasi Uni Soviet terhadap Ceko yang bertahan
hingga tahun 1989. Perpecahan internal dalam rezim Uni Soviet dan runtuhnya
pemerintahan Komunis Ceko pada tahun itu menghadirkan adanya Velvet Revolution
dan pendirian sebuah pemerintahan baru pada tahun 1993.
Akuntansi di Republik Ceko telah
berganti arah beberapa kali, seiring dengan sejarah poitik negaranya. Praktik
dan prinsip akuntansinya di gambarkan oleh Negara-negara berbahaya Jerman di
Eropa hingga akhir Perang Dunia II. Selanjutnya, dengan Pembangunan sebuah
ekonomi sentral, praktik akuntansi didasarkan pada contoh soviet. Kebutuhan
administratif dari berbagai lembaga pemerintahan yang penting dipenuhi melalui
fitur-fitur tertentu seperti penyeragaman daftar akun, metode akuntansi yang
rinci, dan penyeragaman laporan keuangan, wajib bagi semua badan usaha.
Tentu saja harga tidak mencerminkan
pasar akan permintaan dan penawaran. Harga di kendalikan secara terpusat,
khususnya pada dasar cost plus. Kerugian biasanya diberikan subsidi. Akuntansi
merupakan kepentingan terbesar dalam menjalankan sebuah badan usaha. Lebih
lanjut lagi, informasi akuntansi di anggap rahasia dan laporan keuangan tidak
di publikasikan.
Setelah tahun 1939, Ceko bergerak
cepat menuju ekonomi berorientasi pusat. Pemerintah mengubah susunan hukum dana
dministratifnya untuk merangsang ekonomi dan menarik investasi uang.Undang
Undang perdagangan dan praktik diubah untuk menyamakan dengan standar barat.
Kendali harga di naikkan, Akuntansi di arahkan ke gaya barat.
Ceko tidak langsung terpengaruh oleh
proses ini. Pada tahun 1993, Prague Stock Exchange mulai resmi berjalan. Dengan mempertimbangkan
perkembangan ekonomi dan politik yang dicapai pada Ceko pra-tahun 1938.
Privatisasi ekonomi mencakup
pengembalian property kepada pemilik sebelumnya, privatisasi kecil dimana lebih
dari 20.000 toko, restoran, dan usaha-usaha kecil lainnya dijual kepada
masyarakat Ceko melalui lelang akibat, dan serangkaian privatisasi besar
lainnya. Sebuah elemen penting dari lelang tersebut adalah adanya sistem kupon
voucher yang memungkinkan penduduk Ceko yang telah dewasa untuk membeli voucher
investasi dengan harga tertentu. Voucher-voucher tersebut di gunakan untuk
membeli saham dari perusahaan industry besar yang baru diprivatisaksikan.
Namun,
banyak warga Ceko yang tidak memiliki pengalaman sebagai pemegang saham,
menjual saham mereka kepada bank investasi yang dimiliki oleh bank-bank
convisial Ceko. Salah satu akibatnya adalah kepentingan untuk bank-bank
tersebut, yang berakhir dengan kepemilikan perusahaan yang sama dimana mereka
menanamkan modalnya. Putaran kedua privatisasi menggunakan lelang atau penjualan
langsung, seringkali kepada manajer perusahaan itu sendiri. Banyak dari badan
usaha yang baru di privsatisasikan tersebut langsung gagal. Hanya meninggalkan
nama atau tanpa jaminan dan memenuhi sistem pengadilan dengan kasus-kasus
bisnis. Kedua gelombang privtisasi tersebut saat ini dipandang sebagai sebuah
kesalahan dalam mencoba untuk melakukan terlalu banyak melakukan hal sekaligus.
Pada tahun 1995 Repubublik Ceko menjadi anggota pertama pasca-komunis.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Akuntansi
di Republik Ceko dipengarui oleh Commercial Code dan Dekrit Mentri Keuangan.
Pasar Modal sejauh ini memiliki sedikit pengaruh dan walaupun Jerman merupakan
asal Commercial Code, legalisasi pajak tidak terpengaruh langsung. Seperti yang
di bahas dalam bagian berikut. Tinjauan yang baik dan benar yang ditanamkan
dalam Accountansy Act dan diambil dari EU Direction diartikan bahwa pajak dan
akun keuangan diperlakukan secara berbeda. Meskipun demikian hukum memiliki
kedudukan yang lebih tinggi dari pada substansi ekonomi dalam beberapa kasus.
Audit diatur oleh Act on Auditors,
yang di keluarkan pada tahun 1992. Undang-undang ini membentuk Chamber of
Auditors, sebuah badan professional yang mengatur dirinya sendiri dan mengawasi
pendaftaran, pendidikan, pengujian, dan mempublikasikan auditor, penyusunan
standart audit dan regulasi praktik audit. Sebuah audit laporan keuangan di
wajibkan untuk mensahkan laporan perusahaan-perusahaan saham gabungan dan untuk
perusahaan-perusahaan besar dengan kewajiban terbatas. Audit dirancang untuk
memastikan bahwa akun disimpan menurut kegiatan yang diatur dari dekrit dan
bahwa laporan keuangan memberikan tinjauan yang baik dan benar dari posisi dan
hasil keuangan perusahaan.
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1.
Neraca
2. Akun
keuntungan dan kerugian(laporan laba rugi)
3. Catatan
Sesuai
dengan persyaratan EU Directives,
catatan meliputi penjelasan kebijakan akuntansi dan informasi relevan lain
untuk menilai laporan keuangan. Contohnya adalah informasi pegawau, pendapatan
setiap bagian, dan kewajiban bersyarat. Catatan juga harus memasukkan sebuah
laporan arus kas. Laporan keuangan gabungan diwajibkan untuk kelompok-kelompok
yang memenuhi sedikitnya dua dari kriteria berikut: (1) asset senilai CzK350
juta, (2) pendapatan sebesar CzK700, (3) 250 pegawai. Perusahaan kecil lainnya
tidak diwajibkan melakukan audit memiliki persyaratan pengungkapan yang
singkat. Perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar memiliki pilihan untuk
menggunakan IFRS atau standar akuntansi Ceko untuk laporan keuangan gabungan
mereka, tapi harus menggunakan standar Ceko dalam laporan perusahaan pribadi
mereka. Perusahaan yang terdaftar juga diwajibkan untuk memberikan laporan laba
rugi per 3 bulan.
Pengukuran Akuntansi
Metode akuisisi digunakan untuk
menghitung kombinasi bisnis. Goodwill
yang muncul dari kombinasi bisnis dimasukkan dalam tahun pertama penggabungan
atau dikapitalisasi dan diamortisasi selama tidak lebih dari 20 tahun. metode
ekuitas digunakan untuk perusahan rekanan yaitu perusahaan yang menggunakan
pengaruh signifikan tapi tidak terpengaruh, dan penggabungan proposional digunakan
untuk usaha patungan atau bersama.
Asset-aset berwujud dan tidak
berwujud dinilai berdasarkan biaya dan dihapus pada umur ekonomis yang
diharapkan. Persediaan dinilai pada biaya rendah atau nilai bersih yang dapat
dicapai, dan FIFO serta metode rata-rata memungkinkan adanya asumsi aliran
biaya (LIFO tidak). Asset yang dipinjamkan biasanya tidak dikapitalisasi. Pajak
penghasilan yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih
sementara. Kerugian tak terduga dicatat dan diperkirakan. Perusahaan d apat
mengambil keputusan untuk pemeliharaan. Simpanan wajib diharuskan. Keuntungan
disesuaikan setiap tahun hingga mencapai 20% ekuitas untuk korporasi dan 10%
untuk kewajiban terbatas perusahaan.
4. BELANDA
Akuntansi
Belanda memberikan beberapa paradoks yang menarik, yaitu:
·
Belanda memiliki
undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi
standar praktik yang tinggi.
·
Belanda merupakan
sebuah negara hukum, namun akuntansinya diorientasikan ke arah kewajaran
penyajian. Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang
terpisah dan orientasi kewajaran dikembangkan tanpa adanya pengaruh kuat dari
bursa saham.
·
Akuntansi di Belanda
dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis, akibatnya banyak pemikiran ekonomi
yang dicurahkan untuk topik-topik akuntansi dan khususnya pada pengukuran
akuntansi. Serta akuntan profesional sangat dihormati dan memiliki pengaruh
besar.
·
Akuntan Belanda juga
mau menerima pemikiran asing. Belanda merupakan penyokong awal dari standar
internasional untuk akuntansi dan laporan keuangan, dan laporan IASB menerima
perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima. Belanda juga
merupakan rumah bagi beberapa badan usaha multinasional besar dunia, termasuk
Philips, Royal Dutch Shell, dan Unilever. Melalui contoh perusahaan-perusahaan
besar multinasional ini telah memengaruhi laporan keuangan dari
perusahaan-perusahaan Belanda lainnya.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap
bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun
1970. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program perubahan yang
ekstensif dalam legislasi perusahaan dan sebagian diperkenalkan untuk
menggambarkan keselarasan undang-undang perusahaan yang akan datang dalam Uni
Eropa. Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit berdasarkan perintah.
Undang-undang tersebut juga menyusun pembentukan Tripartie Accounting Study
Group dan melahirkan Enterprise Chamber. Isi ketentuan undang-undang tahun 1970
adalah:
·
Laporan keuangan
tahunan harus menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil
tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan
tepat.
·
Laporan keuangan harus
disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman.
·
Dasar-dasar untuk
penulisan aset dan utang serta untuk menentukan hasil operasi harus
diungkapkan.
·
Laporan keuangan harus
disusun pada dasar yang konsisten dan pengaruh materiel dari perubahan dalam
prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
·
Informasi keuangan yang
komperatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan
catatan kaki yang menyertainya.
Dutch
Accounting Standards Board (DASB) mengeluarkan pedoman pada prinsip-prinsip
akuntansi yang terima (tidak terima) secar umum. Dewan ini diisi oleh
anggota-anggota dari tiga kelompok yang berbeda, yaitu:
1. Penyusun
laporan keuangan (para pegawai)
2. Pengguna
laporan keuangan (perwakilan serikat dagang dan analis keuangan)
3. Auditor
laporan keuangan
DASB
merupakan organisasi swasta yang didanai oleh bantuan dari komunitas bisnis dan
profesi audit. Aktivitasnya diatur oleh Foundation for Annual Reporting (FAR).
Walaupun pedoman dewan tidak memiliki kekuatan hukum, pedoman tersebut telah
lama diikuti oleh sebagian besar perusahaan dan auditor. Sebagai sebuah bantuan
dalam menyusun atau merevisi pedoman, DASB menggunakan sebuah kerangka kerja
konseptual yang merupakan translasi dari kerangka kerja IASB. Meskipun
demikian, satu-satunya aturan akuntansi yang bisa dilaksanakan secara hukum
adalah aturan yang ditetapkan dalam keputusan laporan keuangan dan akuntansi
dari undang-undang sipil Belanda.
Authority for the Financial Markets
(AMF) Belanda mengawaasi operasi bursa saham. Walaupun berada di bawah
kekuasaan Menteri Keuangan, AMF merupakan sebuah otoritas administratif yang
memiliki otonomi sendiri. Salah satu tanggung jawabnya pada tahun 2006 adalah
mengawasi laporan tahunan dan audit dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Financial Reporting Division memastikan laporan yang disimpan dengan AMF telah
sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Audit Firm Oversight Division
memastikan standar audit dapat diterapkan diikuti dengan baik.
Enterprise Chamber,
sebuah dewan khusus yang berhubungan dengan High Court of Amsterdam, merupakan
sebuah keistimewaan khusus dari sistem Belanda dalam melaksanakan kepatuhan
persyaratan akuntansi. Setiap pihak (pemegang saham, pegawai, serikat dagang
& penuntut umum) yang tertarik dapat menyampaikan keluhan pada majelis ini
jika laporan keuangan tidak sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Majelis
terdiri dari tiga hakim dan dua akuntan berpengalaman, dan tidak ada juri.
Netherlands
Institute of Registeraccountants (NivRA), adalah dewan pengatur profesi audit
di Belanda yang memiliki 14.000 anggota. Dewan ini bersifat otonomi dalam
menyusun standar audit dan undang-undang profesionalnya yang kuat dalam
menentukan keadaan hukumnya. Di Belanda ada dua jenis auditor:
registeraccountants (RAs, atau anggota lembaga akuntansi) dan akuntan
administratif (AAs), namun NivRA mungkin akan terus mendominasi audit dan
akuntansi di Belanda.
NivRA
berpartisipasi dalam Dutch Accounting Standards Board dan dalam komisi-komisi
yang berurusan dengan perubahan undang-undang akuntansi dari undang-undang
sipil. Para anggota NivRA tergabung dalam Enterprise Chamber, pengajar
akuntansi di universitas terkemuka di Belanda, di IASB dan komite Uni Eropa,
OECD, PBB dan International Federation of Accountants.
Laporan Keuangan
Kualitas
laporan keuangan Belanda sangat tinggi yang menuntut undang-undang harus
disimpan di Belanda, namun Inggris, Prancis, dan Jerman dapat memakainya,
laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut:
·
Neraca
·
Laporan laba rugi
·
Catatan
·
Laporan direktur
·
Informasi lain yang
sudah ditentukan
Sebuah
laporan arus kas dianjurkakan untuk disertakan. Catatan harus menjelaskan
prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam evaluasi dan penentuan hasil dan
pemikiran dibalik setiap perubahan akuntansi. Laporan direktur membahas posisi
keuangan menurut tanggal neraca dan kinerja selama masa keuangan tersebut serta
informasi kinerja yang diharapkan selama tahun keuangan yang baru dan
komentar-komentar setiap kejadian pasca penyusunan neraca. Informasi lain yang
telah ditentukan harus mencakup laporan auditor dan perkiraan keuntungan untuk
tahun tersebut.
Laporan
keuangan tahunan harus dipresentasikan pada dasar perusahaan induk dan
gabungan. Perusahaan-perusahaan kelompok untuk tujuan penggabungan merupakan
perusahaan yang membentuk sebuah satuan ekonomi di bawah kendali yang sama.
Menurut EU petunjuk, persyaratan laporan berbeda menurut ukuran perusahaannya.
Perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan laporan keuangan
gaubungan dapat menyusun sebuah laporan laba rugi singkat dan neraca.
Perusahaan menengah harus diaudit, tapi boleh mengeluarkan sebuah laporan laba
rugi singkat. Perusahaan-perusahaan Belanda yang terdaftar harus menyusun
laporan gabungan IFRS.
Pengukuran Akuntansi
Fleksibilitas
Belanda terhadap pengukuran akuntansi sangat nyata dalam izin menggunakan nilai
lancar untuk aset berwujud seperti persediaan dan aset yang bisa didepresiasi.
Ketika nilai lancar digunakan untuk aset-aset tersebut, jumlah laporan laba
rugi yang berhubungan, harga pokok penjualan, dan depresiasi juga dinyatakan
dalam nilai yang ada.
Nilai
lancar bisa berupa nilai pengganti, jumlah nilai yang dapat dipulihkan, atau
nilai bersih yang dapat dicapai. Nilai ini diharapkan dapat berlaku secara
konsisten, revaluasi perlahan biasanya tidak diperbolehkan. Revaluasi merupakan
pengganti kerugian dengan simpanan revaluasi dalam ekuitas pemegang saham.
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan nilai lancar harus menyertakan informasi
harga perolehan dalam catatannya. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki
fleksibilitas dalam menerapkan aturan perhitungan, seseorang akan mengira bahwa
ada kesempatan untuk memanipulasi penghasilan. Selain itu, ada fleksibilitas
dalam penyertaan obligasi masa depan yang mungkin ada. Sebagai contoh, provisi
untuk pemeliharaan berkala dan pemeriksaan besar diizinkan.
6. INGGRIS
Akuntansi
di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons
terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut
undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnya, tapi
masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian
profesional. Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan
dalam undang-undang perusahaan adalah EU
Directives, terutama Fourth dan
Seventh Directive. Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses
penyusunan standar telah menjadi lebih otoritatif.
Warisan
akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan negara
pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita
kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajian dari hasil dan posisi keuangan
(kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari Inggris. Pemikiran akuntansi
profesional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat,
dan semua bekas jajahan Inggris termasuk Hong Kong, India, Kenya, Selandia
Baru, Nigeria, Singapura, dan Afrika Selatan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Dua
sumber utama untuk standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris adalah
undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan sudah
diatur oleh undang-undang perusahaan yang telah diperbarui, diperluas, dan
digabungkan selama bertahun-tahun. Perusahaan-perusahaan boleh memilih dari
format neraca alternatif dan empat format akun laba dan rugi. Undang-undang
tahun 1981 menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1. Pendapatan
dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
2. Aset
dan kewajiban individu dalam setiap golongan aset dan kewajiban dihitung secara
terpisah.
3. Prinsip
konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan
penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4. Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.
5. Prinsip
perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang
dihitung.
Companies
Act pada tahun 1985 menggabungkan dan memperluas legislasi lebih awal dan
diubah pada tahun 1989 untuk mengakui EU
Seventh Directive. Undang-undang ini mengharuskan adanya penggabungan
laporan keuangan. Enam dewan akuntansi di Kerajaan Inggris berikut ini
dihubungkan melalui Consultative Committee of Accountancy Bodies (CCAB), yang
dibentuk tahun 1970.
1. The
Institute of Chartered Accountants in England and Wales
2. The
Institute of Chartered Accountants in Ireland
3. The
Institute of Chartered Accountants in Scotland
4. The
Association of Chartered Certified Accountants
5. The
Chartered Institute of Management Accountants
6. The
Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Susunan
standar Inggris berkembang mulai dari rekomendasi pada prinsip-prinsp akuntansi
hingga pada bentuk Accounting Standards Steering Committee tahun 1970,
selanjutnya berganti nama menjadi Accounting Standards Committee (ASC). ASC
meresmikan Statements on Standard
Accounting Practice (SSAPs) yang dilaksanakan oleh enam dewan akuntansi,
yang semuanya dapat memveto standart tersebut. SSAPs lebih bersifat rekomendasi
dan hanya memiliki sedikit otoritas.
Dearing
report, yang dikeluarkan pada tahun 1988 menyatakan ketidakpuasan dengan
penyusunan standar yang ada. Undang-undang tahun 1989 membentuk sebuah
Financial Reporting Council (FRC) baru dengan tugas mengawasi ketiga cabangnya:
Accounting Standards Board (ASB), yang digantikan oleh ASC pada tahun 1990,
sebuah Urgent Issues Task Force (UTTF), dan sebuah Financial Reporting Review
Panel.
FRC
menyusun kebijakan umum. Badan ini merupakan badan independen yang anggotanya
berasal dari profesi akuntansi, industri, dan lembaga keuangan. ASB memiliki
wewenang mengeluarkan standar akuntansi dan ASB mengeluarkan Financial Reporting Standards (FRS)
setelah mempertimbangkan komentar-komentar pada Discussion Papers and Financial Reporting Explosure Drafts (FREDs).
ASB dipandu oleh Statement of Principles
for Financial Reporting, sebuah kerangka kerja konseptual untuk menyusun
standar akuntansi. ASB juga membentuk UITF untuk menanggapi masalah-masalah
baru dan memberikan klarifikasi mengenai standar akuntansi dan regulasi
lainnya. Oleh karen itu harus menggunakan IFRS dalam laporan keuangan gabungan
mereka. Peran utama ASB lainnya adalah bermitra dengan IASB dan penyusun
standar lainnya dalam pengembangan IFRS.
Undang-undang
tahun 1989 menentukan sanksi hukum bagi perusahaan-perusahaan yang tidak
mematuhi standar akuntansi. FRRP dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan
bisa menginvestigasi keluhan-keluhan mengenai penyimpangan standar akuntansi.
Perusahaan-perusahaan harus menggunakan kebijakan akuntansi yang paling tepat
dengan keadaan tertentu mereka untuk memberikan sebuah tinjauan yang baik dan
benar, dan mereka harus meninjau kebijakan mereka secara teratur untuk
memastikan bahwa mereka tetaap berada di jalur yang benar.
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan
biasanya mencakup:
1. Laporan
direktur
2. Akun
laba dan rugi serta neraca
3. Laporan
arus kas
4. Laporan
keseluruhan laba dan rugi
5. Laporan
kebijakan akuntansi
6. Catatan
yang direferensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan
auditor
London
Stock Exchange mengahruskan perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk
menyertakan laporan sementara tengah tahun. Perusahaan yang terdaftar juga
harus melaporkan pendapatan dasar dan pendapatan per lembar saham dilusi.
Keistimewaan lain laporan keuangan Inggris adalah bahwa perusahaan-perusahaan
kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan.
Companies Act yang menentukan kriteria ukuran perusahaan. Secara umum
perusahaan kecil dan menengah diizinkan juntuk menyusun akun singkat dengan
informasi minimum yang telah ditentukan sebelumnya, serta dibebaskan dari
penyusunan laporan gabungan.
Penghitungan Akuntansi
Inggris
memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi untuk
kombinasi bisnis. Namun, syarat-syarat penggunaan metode penggabungan (penyatuan kepentingan di Amerika
Serikat) sangat terbatas sehingga hampir tidak pernah digunakan. Di bawah
metode akuisisi, goodwill dihitung
sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga pasar
dari aset bersih yang diakuisisi. FRS 7 menyatakan bahwa harga pasar ditujukan
untuk aset-aset dan kewajiban yang bisa diidentifikasi yang ada pada saat
akuisisi, menggambarkan kondisi pada saat itu.
Metode
ekuitas digunakan untuk perusahaan-perusahaan rekanan dan untuk usaha patungan
berbentuk usaha. FRS 23 berhubungan dengan translasi mata uang asing dan
memerlukan metode tingkat penutupan (nilai tukar saat ini) untuk cabang
independen dan metode temporal untuk cabang-cabang yang digabungkan, FRS 23
disejajarkan dengan IFRS.
Aset-aset
bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabungan
keudanya. Jadi, revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi dan
amortisasi harus berhubungan dengan dasar penghitungan yang digunakan untuk
aset-aset yang mendasarinya. Namun dalam praktiknya, beberapa perusahaan
Inggris mengapitalisasi biaya pengembangan. Persediaan (mengacu pada saham)
dihitung berdasarkan nilai rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai pada
FIFO atau dasar biaya rata-rata; LIFO tidak bisa.
Pinjaman
yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa
dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya provisi
pensiun dan kepentingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara
sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan. Kerugian
bersyarat diakui jika mungkin terjadi dan bisa diperkirakan dengan akurasi yang
tepat. Kesempatan untuk memanipulasi laba yang terjadi memberikan fleksibilitas
yang ada dalam valuasi aset dan bidang penghitungan lainnya. Perhatian telah
diberikan di Inggris untuk “akuntansi kreatif”, dan apakah penggunaanya untuk
menyesatkan alih-alih menginformasikan telah meningkat dalam beberapa tahun
terakhir. Sebenarnya, ASB memfokuskan banyak perhatian awalnya untuk
memperbaiki penyalahgunaan dalam akuntansi Inggris. Semua perusahaan Inggris
diizinkan untuk menggunakan IFRS alih-alih GAAP Inggris.
Ringkasan Praktik Akuntansi
Signifikan
|
IFRS
|
Prancis
|
Jerman
|
Republik
Ceko
|
Belanda
|
Inggris
|
Kombinasi bisnis: pembelian /
penyatuan
|
Pembelian
|
Pembelian*
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Pembelian*
|
Pembelian*
|
Goodwill
|
Kapitalisasi & pengujian
|
Kapitalisasi & amortisasi
|
Kapitalisasi & amortisasi**
|
Kapitalisasi & amortisasi**
|
Kapitalisasi & amortisasi
|
Kapitalisasi & amortisasi***
|
Asosiasi
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Valuasi Aset
|
Harga perolehan & harga pasar
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan & harga pasar
|
Harga perolehan & harga pasar
|
Beban Depresiasi
|
Dasar Ekonomi
|
Dasar Pajak
|
Dasar Pajak
|
Dasar Ekonomi
|
Dasar Ekonomi
|
Dasar Ekonomi
|
Valuasi Persediaan LIFO
|
Tidak Diizinkan
|
Tidak Diizinkan
|
Diizinkan
|
Tidak Diizinkan
|
Diizinkan
|
Tidak Diizinkan
|
Kemungkinan Rugi
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Pinjaman Dana
|
Dikapitalisasi
|
Tidak Dikapitalisasi
|
Tidak Dikapitalisasi
|
Tidak Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Pajak Tangguhan
|
Diakui
|
Tidak Diakui
|
Tidak Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Simpanan untuk Manipulasi
Laba
|
Tidak
|
Digunakan
|
Digunakan
|
Sebagian
|
Sebagian
|
Sebagian
|
*
Penyatuan juga dimungkinkan dalam keadaan tertentu, tapi tidak digunakan secara
luas
**
Bisa juga dimasukkan ke dalam simpanan
***
Non-amortisasi diizinkan jika ditujukkan untuk tinjauan penurunan nilai secara
berkala
AKUNTANSI INTERNASIONAL
AKUNTANSI KOMPARATIF: EROPA
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
Ketua kelompok: Gina Chairunnisa (23211070)
Anggota Kelompok: Diana Ritri (22211044)
Dwi Astuti
(22211226)
Dwinta Pusparani
(22211283)
Elang Al Ars
(28211414)
Di Bimbing Oleh:
DR Imam Subaweh, SE., Ak., MM
Universitas Gunadarma
Depok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..1
BEBERAPA
PENGAMATAN TENTANG STANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI…2
IFRS
DALAM UNI EROPA………………………………………………………………….2
Laporan
Keungan………………………………………………………………………………4
Patokan
Akuntansi……………………………………………………………………………..4
SISTEM
AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA…………………………………...6
1.
PERANCIS………………………………………………………………………………...6
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi………………………………………………………7
Laporan
Keuangan…………………………………………………………………………10
Patokan
Akuntansi…………………………………………………………………………12
2. JERMAN…………………………………………………………………………………..14
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………...15
Laporan
Keuangan………………………………………………………………………...17
Pengukuran
Akuntansi…………………………………………………………………….18
3. REPUBLIK
CEKO……………………………………………………………………….19
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………...21
Laporan
Keuangan………………………………………………………………………...21
Pengukuran
Akuntansi…………………………………………………………………….22
4. BELANDA………………………………………………………………………………..22
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………23
Laporan
Keuangan………………………………………………………………………25
Pengukuran
Akuntansi…………………………………………………………………..26
5.
INGGRIS……………………………..………………………………………………...26
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………27
Laporan
Keuangan………………………………………………………………………29
Penghitungan
Akuntansi………………………………………………………………...29
Ringkasan
Praktik Akuntansi Signifikan……………………………………………………31
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur kepada Allah yang te;ah
melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Makalah Persentasi Akuntansi Internasional yang berjudul Akuntansi
Komparatif: Eropa dan kami dapat menyelesaikan tugas Akuntansi Internasional
ini tepat pada waktunya. Tugas Akuntansi Internasional ini diajukan guna
melengkapi syarat-syarat penilaian di dalam mata kuliah softskill Akuntansi Internsional Fakultas Ekonomi pada Universitas
Gunadarma.
Dalam pembuatan tugas ini tidak
terlepas dari bantuan, pengarahan, dukungan, serta kerja sama di dalam
kelompok. Maka pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih atas segala
bantuannya baik secara langsung maupun tidak langsung yang sangat membantu
dalam penulisan ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Prof. DR. E. S. Margianti, SE., MM., selaku Rektor
Universitas Gunadarma.
2. Bapak DR Imam Subaweh, SE., Ak., MM., selaku ketua
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Dosen di dalam mata kuliah Soft Skill
Akuntansi Internasional.
3. Anggota Kelompok 3 dalam mata kuliah Akuntansi
Internasional yang sudah berkerja sama dengan baik.
4. Teman-teman di kelas 4EB15 yang selalu mendukung kami.
Atas
segala bantuan yang diberikan semoga mendapat balasan dari Allah SWT. Kami menyadari
keterbatasan dalam penyelesaian tugas ini. Oleh karena itu, kami tidak menutup
diri akan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas ini. Dan besar harapan
kami, semoga penulisan tugas ini dapat bermanfaat.
Depok, Juni 2015
Kelompok 3
BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG STANDAR
DAN PRAKTIK AKUNTANSI
Standar akuntansi merupakan
regulasi atau peraturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang
mengatur pengolahan laporan keuangan. Susunan
standar merupakan proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar
akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya
bisa saja menyimpang dari apa yang diharuskan standar. Sedikitnya ada tiga
alasan untuk hal ini. Pertama, di banyak negara hukuman untuk kegagalan dengan
pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif. Perusahaan tidak
selalu mengikuti standar-standar yang ada jika tidak dipaksa. Kedua, perusahaan
bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang
diharuskan. Ketiga, beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar dari
jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan
posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik. Untuk memperoleh gambaran yang
lengkap tentang bagaimana akuntansi bekerja dalam sebuah negara, kita harus
memperhatikan proses penyusunan standar akuntansi, standar akuntansi yang
menjadi hasilnya, dan praktik aktualnya. Audit
menambahkan kredibilitas pada laporan keuangan.
Susunan
standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok
sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan
kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan, seperti
pengguna dan penyusun laporan keuangan dan pegawai. Sektor umum meliputi
perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang
bertanggung jawab atas hukum komersial, dan komisi keamanan.
Hubungan
antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu
bergerak dalam gerakan satu arah. Dalam beberapa kasus, praktik diambil dari
standar; di kasus lain, standar di ambil dari praktik. Praktik bisa dipengaruhi
oleh tekanan pasar; seperti tekanan-tekanan yang berhubungan dengan persaiangan
pendapatan dalam pasar modal.
IFRS DALAM UNI EROPA
Kecenderungan
dalam laporan keuangan menghadap ke arah kewajaran penyajian, setidaknya bagi
laporan keuangan gabungan. Kecenderungan ini sangat benar dalam Uni Eropa. Pada
tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan
semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk
mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005.
Negara-negara anggota dibebaskan untuk memperluas persyaratan ini bagi semua
perusahaan, bukan hanya perusahaan yang terdaftar, termasuk laporan keuangan
perusahaan pribadi.
Untuk
memahami akuntansi di Eropa, seseorang harus bisa memahami IFRS dan persyaratan
akuntansi setempat. Sehingga, kami memberikan sebuah tinjauan tentang IFRS dalam
bagan ini.
Persyaratan IFRS
|
Republik
Ceko
|
Prancis
|
Jerman
|
Belanda
|
Inggris
|
Perusahaan
terdaftar
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Laporan
keungan gabungan Perusahaan terdaftar – laporan keuangan perusahaan pribadi
|
Diharuskan
|
Dilarang
|
Dibolehkan,
tapi hanya untuk tujuan informasional
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Perusahaann
tidak terdaftar – laporan keuangan tidak terdaftar
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Laporan
keuangan perusahaan pribadi
|
Dilarang
|
Dilarang
|
Dibolehkan,
tapi hanya untuk tujuan informasional
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Laporan Keungan
Laporan
keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas,
laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui),
dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
·
Kebijakan akuntansi
yang diikuti
·
Penilaian yang dibuat
oleh manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting
·
Asumsi utama mengenai
masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi
Informasi
komparatif hanya dibutuhkan untuk periode terdahulu. Tidak ada persyaratan IFRS
untuk menunjukkan laporan keuangan entitas perusahaan induk sebagai tambahan
bagi laporan keuangan gabungan. Persyaratan IFRS juga tidak ada untuk menghasilkan
laporan keuangan sementara. Penggabungan didasarkan pada kontrol, yang
merupakan kekuatan untuk mengatur kegiatan keuangan dan operasi entitas lain.
Kewajaran penyajian diperlukan. IFRS bisa dikesampingkan hanya dalam keadaan
yang sangat jarang untuk mencapai kewajaran penyajian. Ketika IFRS
dikesampingkan, pengaruh alam, pertimbangan, dan keuangan awal dari IFRS harus
diungkapkan.
Patokan Akuntansi
Dalam
IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelajaran. Goodwill merupakan perbedaan antara harga
pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari aset cabang, kewajiban,
dan kewajiban bersyarat. Goodwill diuji
setiap tahun untuk memeriksa penurunan nilainya. Goodwill yang negatif harus segera diakui dalam pendapatan.
Entitas-entitas yang dikontrol bersama-sama bisa dibukukan, baik untuk gabungan
yang proposional (lebih dipilih) atau metode ekuitas. Penanaman modal dalam
perusahaan gabungan dibukukan dengan metode ekuitas.
Translasi
laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang
fungsional. Mata uang fungsional merupakan lingkungan ekonomi utama dimana
entitas asing tersebut beroperasi. Mata uang tersebut bisa berupa mata uang
yang sama yang digunakan oleh perusahaan induk untuk menyusun laporan
keuangannya atau mata uang yang berbeda, mata uang asing. (a) Jika entitas
asing memiliki mata uang fungsional yang berbeda dari mata uang dalam laporan
perusahaan induk, maka laporan keuangannya akan di translasikan dengan
menggunakan metode tarif yang ada dengan penyesuaian hasil translasi yang
dicakup dalam ekuitas pemegang saham. (Dalam metode tarif setempat, aset dan
pertanggungjawaban ditranslasikan pada tingkat bursa akhir tahun, atau tahun
tersebut; pendapatan dan pembelanjaan ditranslasikan pada tingkat transaksi
[atau, dalam praktiknya, tingkat rata-rata]). (b) Jika entitas asing memiliki
mata uang fungsional yang sama dengan mata uang laporan perusahaan induk,
laporan keuangan ditranslasikan sebagai berikut:
·
Tingkat akhir tahun
untuk artikel moneter
·
Tingkat bursa
berdasarkan tanggal transaksi untuk artikel non-moneter yang diterima pada
nilai perolehan
·
Tingkat bursa
berdasarkan tanggal penilaian untuk artiken non-moneter yang diterima pada
nilai wajar
Penyusunan
translasi dimasukkan dalam pendapatan periode yang sedang berjalan. (c) Jika
entitas asing memiliki mata uang fungsional dari sebuah ekonomi dengan inflasi
yang sangat tinggi, laporan keuangannya pertama kali diulangi untuk efek
inflasi, selanjutnya ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Aset
dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar. Jika metode harga pasar
yang digunakan, revaluasi (penialian kembali asset tetap) harus digunakan
secara teratur dan semua barang dari kelas tertentu harus dinilai kembali.
Peningkatan nilai revaluasi dikreditkan ke ekuitas (mengurangi ekuitas).
Depresiasi dibebankan secara sistematis atas umur penggunaan aset,
menggambarkan pola pemakaian manfaat. Biaya riset dibebankan ke akun beban pada
saat dikeluarkan. Biaya pengembangan dikapitalisasi setelah kelayakan teknis
dan komersial dari produk atau jasa telah ditentukan. Persediaan dinilai pada
biaya terendah atau nilai keuntungan yang bisa dicapai. FIFO dan beban rata-rata
merupakan dasar biaya yang sesuai menurut IFRS, tapi LIFO tidak.
Pinjaman
keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara pinjaman operasional
dibebankan pada dasar yang sistematis, biasanya membayar utang pinjaman pada
garis lurus. Biaya untuk memberikan keuntungan bagi pegawai diakui dalam
periode di mana keuntungan didapatkan oleh pegawai bukan ketika keuntungan
dibayarkan kepada pegawai. Provisi merupakan kewajiban dari jumlah atau waktu
yang tidak pasti. Provisi tersebut diakui ketika sebuah kejadian yang telah
lalu menciptakan sebuah kewajiban hukum atau konstruktif, ada kemungkinan
aliran sumber daya, dan jumlah kewajiban yang bisa diperkirakan. Kewajiban
bersyarat merupakan sebuah kewajiban yang mungkin, sebuah kewajiban yang
mungkin tidak memerlukan aliran sumber daya, atau sebuah kewajiban yang tidak
bisa diperkirakan. Kewajiban bersyarat tersebut diakui sebagai utang, tapi
tetap diungkapkan dalam catatan. Aset-aset bersyarat juga tidak diakui.
Pajak-pajak yang ditangguhkan dibayar penuh, menggunakan metode kewajiban,
untuk selisih sementara antara jumlah aset atau utang dan dasar pajaknya. Aset
pajak tangguhan dan utang harus dihitung berdasarkan tingkat pajak yang
diharapkan berlaku ketika aset tersebut didapatkan atau utang dilunasi. Pajak dan
utang tersebut tidak mendapatkan potongan.
SISTEM AKUNTANSI
KEUANGAN LIMA NEGARA
5.
PERANCIS
Prancis
merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (undang-undang akuntansi
nasional) formal yang pertama pada September 1947. Sebuah ketentuan yang telah
direvisi mulai berjalan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya dari ketentuan
tersebut dibuat pada tahun 1982 dibawah pengaruh Fourth Directive of the European Union. Pada tahun 1986, ketentuan
tersebut diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan Seventh Directive Uni Eropa pada laporan keuangan gabungan, dan
selanjutnya direvisi lagi pada tahun 1999.
Plan
Comptable General berisi:
·
Tujuan dan prinsip
laporan dan akuntansi keuangan
·
Definisi aset, utang,
ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran
·
Aturan-aturan valuasi
dan pengakuan
·
Daftar akun,
persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah
terstandardisasi
·
Contoh laporan keuangan
dan aturan presentasinya
Pemerintah
pengguna daftar akun nasional yang sama tidak membebani bisnis Prancis karena
ketentuannya sangat diterima dalam praktik. Akuntansi Prancis sangat terhubung
dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legilasi
komersial (misalnya, Code de Commerce) dan undang-undang perpajakan yang
mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan Prancis yang sebenarnya. Kedua
hal ini telah mendahului ketentuan tersebut. Code de Commerce telah ada pda
tahun 1673 dan ordonansi Colbert pada tahun 1681 (menteri keuangan pada masa
Lois XIV) dan dibuat oleh Napoleon pada tahun 1807 sebagai sebuah bagian dari
sistem hukum yang dia ciptakan, berdasarkan pada hukum tertulis. Undang-undang
pajak penghasilan yang pertama dibuat pada tahun 1914, dengan demikian
menghubungkan perpajakan dan keharusan untuk menyimpan catatan akuntansi.
Dasar
utama untuk regulasi akuntansi di Prancis adalah Undang-Undang Akuntansi 1983
dan Dekrit Akuntansi 1983, yang menjadikan Plan Comptable General suatu
kewajiban bagi semua perusahaan. Kedua naskah dasar tersebut dimasukkan kedalam
Code de Commerce. Undang-undang komersial dalam Code de Commerce memiliki
ketentuan akuntansi dan laporan yang luas. Persediaan aset dan utang tahunan
diperlukan. Tinjauan yang baik dan benar untuk laporan keuangan harus
diberikan, dan catatan akuntansi tertentu diberikan pesanan khusus dalam
kelanjutan hukum tertentu. Catatan akuntansi, yang secara hukum memberikan
bukti dan verifikasi, sangat dianggap sebagai sumber informasi untuk pengambilan
keputusan.
Undang-undang
perpajakan juga sangat mempengaruhi akuntansi di Prancis. Pengeluaran bisnis
bisa dikurangi untuk pajak hanya jika benar-benar dibukukan dan dituliskan
dalam laporan keuangan tahunan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada
lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Prancis:
1. Counseil
National de la Comptabilitie, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2. Comite
de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3. Autorite
des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4. Ordre
des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik)
5. Compagnie
Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional
Undang-Undang Auditor)
CNC
terdiri dari 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawai sipil, dan
atasan, persatuan dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya.
Tergabung dengan Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CNC mengeluarkan peraturan
dan rekomendasi pada masalah-masalah akuntansi dan memiliki tanggung jawab yang
besar untuk menjalankan peraturan ersebut. CNC mengkonsultasikan
masalah-masalah akuntansi yang memerlukan regulasi, tapi tidak memiliki
kekuatan pengaturan atau pelaksanaan. Sebagian besar pekerjaan teknis CNC
dilakukan oleh komite atau staf anggota CNC. Sebuah Urgent Issues Committee
tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang
memerlukan resolusi yang cepat. Penunjukan dalam CNC sangat bergengsi, dan
rekomendasinya sangat berbobot.
Oleh
karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang luwes dan cepat
untuk standar akuntansi, CRC didirikan pada tahun 1998. CRC mengubah peraturan
dan rekomendasi CNC menjadi regulasi yang mengikat. Di bawah kekuasaan hukum
Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CRC memiliki 15 anggota, yang diantaranya
merupakan perwakilan dari kementerian yang berbeda, CNC, AMF, OEC, dan CNCC,
dan hakim dari dua pengadilan tertinggi di Prancis. Regulasi CRC dipublikasikan
dalam Official Journals of the French
Republic setelah mendapatkan persetujuan menteri. Jadi, CRC memiliki
kekuatan pengaturan yang sebenarnya.
Perusahaan-perusahaan
Prancis secara tradisional kurang bergantung pada pasar modal daripada
sumber-sumber keuangan lainnya. Organisasi Prancis-AMF- yang sepadan dengan Securities and Exchange AS memiliki
pengaruh penting yang terbatas pada susunan standar akuntansi. AMF mengawasi
masalah-masalah pasar yang baru dan operasi pasar modal regional dan nasional.
AMF memiliki otoritas untuk mengeluarkan antara laporan dan pengungkapan
tambahan untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Presiden Prancis
mengangkat ketua AMF dan komisi setiap tahunnya melapor kepada presiden.
Susunan ini memberikan kebebasan dari departemen pemerintah lainnya. AMF
bertanggung jawab untuk melaksanakan pemenuhan persyaratan laporan oleh
perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar. Ada dua divisi yang memeriksa
kepatuhannya. Division of Corporate
Finance (SOIF) mengadakan sebuah tinjauan umum tentang aspek-aspek hukum,
ekonomi dan keuangan dari berkas-berkas dokumen AMF (termasuk laporan tahunan).
Accounting Devision (SACF) memeriksa
kepatuhan standar akuntansi. AMF memiliki kekuasaan yang besar untuk mewajibkan
perusahaan mengubah artikel-artikel yang meragukan dalam berkas-berkas mereka.
Jadi diperlukan, AMF bisa mengambil tindakan administratif terhadap sebuah
perusahaan untuk memaksakan kepatuhan.
Di
Prancis profesi akuntansi dan audit telah lama terpisah. Akuntan dan auditor
Prancis diwakili oleh dua badan, OEC dan CNCC, walaupun adanya kesamaan dalam
keanggotaannya. Sebenarnya, 80% dari akuntan Prancis yang baik memenuhi
persyaratan untuk keduanya. Dua badan profesional tersebut mempertahankan
hubungan dan kerja sama yang erat pada masalah-masalah yang sama. Keduanya
berpartisipasi dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC, dan
mewakili Prancis dalam IASB.
Praktik
akuntansi publik dan hak untuk mendapatkan gelar expert-comptable dibatasi untuk para anggota OEC, yang terikat
dengan klien untuk menjaga dan meninjau catatan akuntansi dan mempersiapkan
laporan keuangan. Mereka mungkin juga memberikan layanan pajak, sistem
informasi, dan jasa penasihat manajemen. OEC berada di bawah yurisdiksi Menteri
Ekonomi dan Keuangan. Sebagian besar usahanya dicurahkan untuk masalah-masalah
praktik profesional, walaupun sebelum CRC didirikan semua usahanya memberikan
interprestasi dan rekomendasi pada penerapan legislasi dan regulasi akuntansi.
Sebaliknya,
CNCC (asosiasi auditor resmi profesional-commissaries
aux comptes) berada di bawah yurisdiksi Menteri Kehakiman. Menurut
undang-undang, hanya auditor resmi yang boleh mengaudit dan memberikan opini
tentang laporan keuangan. CNCC mengeluarkan sebuah buku pegangan anggota yang
berisi standar profesional yang ekstensif. CNCC juga mengeluarkan buletin
informasi yang memberikan bantuan teknis. Audit di Prancis secara umum sama
dengan padanannya di tempat lain. Namun, auditor Prancis harus melapor kepada
oditur negara bagian untuk setiap tindakan kriminal yang mereka dapati selama
masa audit. Haut Conseil du Commissariat aux Comptes (High Council of External
Auditors) didirika pada tahun 2003 untuk mengawasi pekerjaan audit, khususnya
dalam hal etika dan kebebasan. Layaknya CNCC, lembaga tersebut berada di bawah
Menteri Kehakiman. Undang-undang tahun 2003 juga mewajibkan penyertaan laporan
auditor pada kendali internal.
AMF
bertanggung jawab untuk mengawasi audit perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Namun, AMF bergantung pada komite CNCC (Comite de l’Examen National des
Activites-CENA) untuk melakukan tinjauan mutu audit demi kepentingannya. Dengan
penetapannya bersama AMF, CENA memeriksa audit dari setiap perusahaan yang
terdaftar sedikitnya sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan lebih lanjut juga
dilakukan dalam kasus-kasus di mana pekerjaan auditor dianggap tidak sempurna.
Laporan Keuangan
Perusahaan
Prancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan
laba rugi
3. Catatan
atas laporan keuangan
4. Laporan
direktur
5. Laporan
auditor
Laporan
keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya di
atas ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus
mempersiapkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan
bisnis dan sebuah laporan sosial, yang keduanya merupakan ciri khas Prancis.
Tidak ada persyaratan untuk laporan perubahan dalam posisi keuangan atau
laporan arus kas. Namun, CNC merekomendasikan sebuah laporan arus kas, dan
hampir semua perusahaan besat Prancis menyertakannya. Perusahaan pribadi dan
laporan gabungan sama-sama diwajibkan, tapi kelompok usaha kecil dibebaskan
dari persyaratan gabungan. Code de Commerce memperbolehkan adanya laporan
keuangan yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan kecil menengah.
Untuk
memberikan tinjauan yang baik dan benar (image
fidele), laporan keuangan harus disiapkan sesuai dengan legislasi (regularite) dan dengan keyakinan yang
baik (sincerite). Fitur signifikan
dalam laporan keuangan Prancis adalah persyaratan untuk penulisan catatan kaki
yang ekstensif dan rinci, termasuk hal-hal berikut:
·
Penjelasan pengukuran
aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
·
Perlakuan akuntansi
untuk barang dengan mata uang asing
·
Laporan perubahan dalam
aset tetap dan depresiasinya
·
Rincian provisi
·
Rincian setiap
revaluasi
·
Laporan utang dan
piutang menurut waktunya
·
Daftar anak perusahaan
dan pembagian saham
·
Jumlah tanggungan
pensiun dan kepentingan pengundruan diri lainnya
·
Rincian pengaruh pajak
pada laporan keuangan
·
Jumlah rata-rata
karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
·
Analisis perputaran
menurut aktivitas dan secara geografis
Laporan
direktur mencakup sebuah tinjauan tentang aktivitas perusahaan selama satu
tahun, prospek masa depan perusahaan, kejadian penting pasca-disusunnya neraca,
aktivitas riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang hasil perusahaan
selama lima tahun terakhir. Laporan keuangan dari perusahaan komersial harus
diaudit, kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
Perusahaan-perusahaan
yang terdaftar harus memberikan laporan sementara per enam bulan dan, dimulai
pada tahun 2003, hasil dari kegiatan lingkungan mereka. Di antara hal yang
lain, harus ada informasi yang diberikan untuk:
·
Pemakaian air, bahan
baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi
·
Aktivitas untuk
mengurangi polusi di udara, air, atau tanah, termasuk polusi suara, dan
biayanya
·
Jumlah penyisihan untuk
risiko terkait lingkungan
Undang-undanng
prancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan (atau
mengurangi akibatnya). Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki
pemahaman yang baik tentang masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan
proyeksi yang aman bisa menghindari masalah keuangan dengan lebih baik. Maka,
perusahaan-perusahaan yang lebih besar mempersiapkan 4 dokumen: laporan arus
kas, laporan perubahan posisi keuangan atau laporan arus kas, laporan estimasi
laba rugi, dan sebuah rencana bisnis. Dokumen-dokumen ini tidak diaudit, tapi
hanya diperiksa oleh auditor. Dokumen-dokumen tersebut hanya dikirim kepada
dewan direktur dan perwakilan pegawai; dokumen tersebut tidak diberikan kepada
pemegang saham atau masyarakat umum kecuali diberikan secara sukarela (seperti
laporan arus kas). Jadi, informasi ini dirancang sebagai sebuah sinyal
peringatan awal internal untuk manajemen dan pekerja.
Sebuah
laporan keuangan sosial juga diperlukan untuk semua perusahaan dengan pegawai
berjumlah 300 orang atau lebih. Laporan ini menjelaskan, menganalisis, dan
melaporkan masalah-masalah pelatihan, hubungan industri, kondisi kesehatan dan
keselamatan, tingkat gaji dan kepentingan pekerjaan lainnya, dan banyak kondisi
tambahan yang berhubungan dengan lingkungan kerja lainnya. Laporan ini
diwajibkan bagi perusahaan-perusahaan pribadi, bukan kelompok gabungan.
Patokan Akuntansi
Perusahaan-perusahaan
Prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka,
dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga mempunyai pilihan ini. Namun,
semua perusahaan Prancis harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada
tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi merupakan dasar
hukum untuk membagikan deviden dan menghitung penghasilan wajib pajak. Di bawah
ini akan diberikan sebuah contoh laporan keuangan dari perusahaan Prancis yang
terdaftar. Saint-Gobain, sebuah perusahaan produk materiel dan kontruksi yang
terdaftar di pasar modal Paris dan pasar modal Eropa lainnya, menjelaskan
kebijakan akuntansinya untuk laporan keuangan gabungan dan terpisah.
Aset-aset
berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi
diperolehkan, tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam praktiknya.
Aset-aset didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan menggunakan
metode garis lurus atau saldo menurun. Tambahan depresiasi pajak juga
kadang-kadang ada, dalam kasus jumlah tambahan yang diambil ditunjukkan sebagai
beban luar biasa pada laporan laba rugi dan kredit bersesuaian sebagai pajak
yang berhubungan dengan provisi dalam ekuitas. Persediaan harus dihitung pada
nilai terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO) atau metode
rata-rata tertimbang.
Contoh : Kebijakan
Akuntansi Saint-Gobain
Catatan untuk laporan keuangan
gabungan
Laporan
keuangan gabungan dari Compagnie de Saint-Gobain dan cabang-cabangnya (bersama
“Group”) ini telah disusun sesuai dengan International
Financial Reporting Standards (IFRS), yang digunakan oleh Uni Eropa pada 31
Desember 2005.
Catatan untuk laporan keuangan
perusahan induk
Laporan
keuangan dari Compagnie de Saint-Gobain telah disusun sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh French Chart of Accounts pada
tahun 1999.
Biaya
riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, tapi bisa
dikapitalisasi dalam keadaan-keadaan tertentu. Jika dikapitalisasi, biaya riset
dan pengembangan haru diamortisasi kurang dari lima tahun. Aset-aset yang
dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan. Kepentingan
pensiun dan pengunduran diri biasanya dibebankan ketika dibayarkan, dan
tanggungan masa depan jarang diakui sebagai utang. Kemungkinan kerugian yang
jumlahnya bisa ditentukan dengan akurasi yang pantas juga diakui. Banyak risiko
dan ketidakpastian yang bisa dituliskan, seperti yang berhubungan dengan proses
pengadilan, restrukturisasi, dan asuransi-diri; hal ini memungkinkan adanya
kesempatan untuk merekayasa pendapatan. Adanya hubungan antara catatan
perusahaan dan pajak penghasilan, perusahaan tidak menghitung pajak yang
ditangguhkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi. Simpanan wajib harus
diadakan dengan perhitungan 5% dari penghasilan per tahun hingga simpanannya
sesuai dengan 10% modal awal.
Dengan
adanya beberapa pengecualian, aturan Prancis mengenai laporan keuangan gabungan
yang mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran penyajian daripada
bentuknya. Dua pengecualian tersebut yaitu bahwa utang untuk kepentingan
pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi.
(Dalam kedua kasus, laporan kewajaran penyajian untuk akrual dan kapitalisasi
direkomendasikan, tapi menjadi pilihan). Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung
dengan menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan
waktu bisa diperkirakan. Metode pembelian biasanya digunakan untuk menghitung
kombinasi bisnis, tapi metode penyatuan boleh digunakan dalam kondisi tertentu.
Goodwill biasanya dikapitalisasi dan
diamortisasi ke dalam pendapatan, tapi tidak ada jangka waktu tertentu periode
amortisasi yang spesifik. Goodwill tidak
diperlukan untuk uji penurunan nilai. Gabungan proposional digunakan untuk
usaha bersama dan metode ekuitas digunakan untuk menghitung investasi dalam
entitas non-gabungan di mana pengaruh yang signifikan diuji. Translasi mata
uang asing sesuai dengan IFRS, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
6.
JERMAN
Dalam
sebuah kejadian besar, Corporation Law 1965 memindahkan sistem laporan keuangan
Jerman ke arah pemikiran Inggris – Amerika (tapi hanya untuk perusahaan-perusahaan
yang lebih besar). Dibutuhkan lebih banyak pengungkapan, penggabungan terbatas,
dan laporan manajemen perusahaan. Laporan manajemen dan persyaratan audit
tambahan menjadi persyaratan hukum melalui Corporate Publicity Law tahun 1969.
Pada
awal tahun 1970-an, Uni Eropa Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan semuanya memasuki
undang-undang Jerman melalui Comprehensive Accounting Act pada 19 Desember
1985. Legislasi ini sangat luar biasa karena :
1) Menggabungkan
semua persyaratan akuntansi, laporan keuangan, pengungkapan, dan audit Jerman
ke dalam satu undang-undang;
2) Undang-undang
tunggal ini ditetapkan menjadi buku
ketiga dari German Commercial Code
(HGB), sehingga bisa diterapkan untuk semua entitas bisnis, dari kemitraan
terbatas hingga perusahaan pribadi dan publik;
3) Peraturan
ini sebagian besar didasarkan pada konsep dan praktik Eropa.
Pada tahun 1998 ada dua
undang-undang baru yang dikeluarkan. Undang-undang yang pertama menambahkan
sebuah paragraf baru dalam buku ketiga German
Commercial Code yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkanekuitas atau
utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional
dalam laporan keungan gabungan mereka. Undang-undang yang kedua memungkinkan
adanya penetapan perusahaan sektor swasta untuk menyususn standar akuntansi
bagi laporan keuangan gabungan.
Perlindungan kreditor merupakan
perhatian utama dari akuntansi Jerman seperti yang dibubuhkan pada Commercial
Code. Penilaian neraca konservatif sangat penting bagi perlindungan kreditor.
Hal ini menciptakan kecendrungan untuk menilai rendah aset dan memberi nilai
yang tinggi untuk utang. Simpanan dianggap sebagai perlindungan terhadap risiko
yang tidak terduga dan kemungkinan kebangkrutan. Tindakan ini juga menyebabkan
adanya jumlah pendapatan konservatif yang menjadi dasar untuk dividen pemilik.
Jadi, akuntansi Jerman dirancang untuk menghitung jumlah pendapatan yang tepat
yang bisa menjaga kreditor setelah adanya pembagian kepada pemilik.
Undang-undang
perpajakan juga sangat menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan
menyatakan bahwa penghasilan kena pajak ditentukan oleh apapun yang dibukukan
dalam catatan keuangan sebuah badan usaha. Ketentuan pajak yang ada hanya bisa
digunakan jika benar-benar dibukukan. Ini berarti, diantara yang lain, bahwa
setiap depresiasi khusus atau drastis yang digunakan untuk kepentingan pajak
juga harus dibukukan untuk tujuan laporan keungan. Dominasi akuntansi pajak
berarti tidak ada perbedaan antara laporan keungan disusun untuk tujuan pajak
dan yang dipublikasikan dalam laporan keuangan.
Karakterisitik
dasar ketiga dari akuntasi Jerman adalah ketergantungan pada keputusan
undang-undang dan pengadilan. Tidak ada lagi yang memiliki kekuatan mengikat
atau otoritatif. untuk memahami akuntansi Jerman, seseorang harus melihat pada
HGB dan bentuk keputusan hakim.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sebelum
tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penyusunan standar akuntansi keuangan,
karena hanya dipahami oleh negara-negara yang berbahasa Inggris. German Institute
memberikan konsultasi tentang beragam proses pembuatan undang-undang yang
memengaruhi akuntansi dan laporan keuangan, tapi persyaratan hukum merupakan
kekuasaan tertinggi. Kosultasi yang sama diberikan oleh Frankurt Stock
Exchange, persatuan dagang Jerman, dan akademi akuntansi. Undang-undang tahun
1998 tentang kendali dan transparansi memperkenalkan persaratan bagi Menteri
Kehakiman untuk mengakui dewan susunan standar nasional untuk memberikan
tujuan-tujuan berikut:
·
Mengembangkan
rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan gabungan.
·
Menganjurkan Menteri
Kehakiman mengenai standar akuntansi yang baru.
·
Mewakili Jerman dalam
organisasi akuntansi internasional seperti IASB.
German Accounting Standards
Committee (GASC), didirikan tidak lama sesudahnya, dan
selanjutnya diresmikan oleh Menteri Kehakiman sebagai otoritas penyususn
standar Jerman. GASC mengawasi German Accounting Standards Board (GASB), yang
melakukan perkerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntasi. GASB berisi
tujuh orang ahli audit, analisis keungan, akademis, dan industri yang mandiri.
Kelompok kerja dibentuk untuk menguji dan membuat rekomendasi atas masalah
sebelum mencapai dewan. Sebagai sebuah aturan, kelompok-kelompok kerja ini
memiliki perwakilan dari bidang perdagangan dan industri dan auditor, seorang
dosen, dan seorang analis keuangan. Pertimbangan GASB yang mengikuti sebuah
proses dan pertemuan bersifat terbuka. Ketika dikeluarkan, standarnya harus
disetujui dan dipublikasikan oleh Menteri Kehakiman.
Sistem
penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sistem yang
digunakan di Inggris, Amerika Serikat dan IASB. Standar GASB merupakan
rekomendasi otoriter yang hanya berlaku untuk laporan keuangan gabungan.
Standar tersebut tidak membatasi atau mengubah persyaratan HGB. GASB diciptakan
untuk mengembangkan susunan standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi
internasional. Semenjak pendiriannya, GASB telah mengeluarkan German Accounting
Standards (GAS) pada masalah-masalah seperti laporan arus kas, laporan segmen,
pajak-pajak yang ditangguhkan, dan translasi mata uang asing.
Pada
tahun 2003, GASB menerapkan sebuah strategi baru yang menyejajarkan program
kerja dengan upaya IASB untuk mencapai sebuah pemusatan standar akuntansi
global. Perubahan ini mengakui adanya persyaratan Uni Eropa untuk IFRS bagi
perusahaaan-perusahaan yang terdaftar.
Pada
tahun 2004 didirikan Finacial accounting Control Act untuk meningkatkan
kepatuhan persyaratan laporan keuangan Jerman dan IFRS oleh perusahaan-perusahaan
yang terdaftar. Undang-undang tersebut membuat dua susunan sistem pelaksanaan.
Dewan sektor swasta, Financial Reporting
Enforcement Panel (FREP), meninjau laporan keuangan yang tidak dianggap
biasa. Dewan ini juga melakukan tinjauan acak pada laporan keuangan. FREP
bergantung pada perusahaan untuk memperbaiki semua masalahnya dengan suka rela.
FREP memberikan masalah-masalah yang tidak terpecahkan pada Federal Supervisory Authority, dewan
pengaturan sektor publik yang mengawasi perdagangan saham (pasar modal) dan
perbankan serta industri asuransi.
Akuntan
publik resmi di Jerman disebut dengan Wirtchaftsprufer
(WPs), atau pemeriksa perusahaan. Semua WP secara hukum diwajibkan untuk
bergabung dalam Chamber of Accountants resmi. Auditor Oversight Commission,
yang melapor pada Menteri Ekonomi dan Perburuhan, bertanggung jawab atas
pengawasan Chamber of Accountants. Dengan standar internasional, profesi audit
(akuntansi) Jerman adalah kecil. Accounting Act tahun 1985 memperluas
persyaratan audit untuk lebih banyak perusahaan. Hasilnya, dewan auditor
susunan kedua dibentuk pada akhir 1980-an. Orang-orang ini yang dikenal dengan
pemeriksa buku sumpah hanya diizinkan untuk mengaudit perusahaan-perusahaan
kecil dan menengah, seperti yang dijelaskan dalam undang-undang. Jadi, ada dua
kelas auditor yang secara hukum setuju untuk melakukan pemeriksaan audit
perusahaan secara mandiri. Laporan audit Jerman menekankan kepatuhan
persyaratan daripada “tinjauan yang baik dan benar.”
Laporan Keuangan
Undang-undang
Jerman menetapkan persyaratan akuntansi, audit, dan laporan keuangan yang
berbeda bergantung pada ukuran perusahaan alih-alih pada bentuk organisasi
bisnisnya. Ada tiga kelas ukuran usaha yaitu kecil, menengah, besar ditentukan
berdasarkan total neraca, total penjualan tahunan, dan jumlah pegawai.
Perusahaan dengan saham yang dijual secara umum selalu dianggap sebagai
perusahaan besar. Undang-undang menetapkan isi dan format laporan keuangan,
yang mencakup hal-hal berikut:
·
Neraca
·
Laporan laba rugi
·
Catatan
·
Laporan manajemen
·
Laporan auditor
Perusahaan-perusahaan
kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan diperbolehkan untuk menyusun sebuah
neraca singkat. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah diperbolehkan menyusun
laporan laba rugi singkat. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah juga
memiliki persyaratan pengungkapan yang lebih sedikit untuk catatan mereka.
Sebuah laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas pemilik diharuskan untuk
laporan keuangan gabungan tapi tidak untuk laporan perusahaan pribadi.
Sebuah
keistimewaan dari sistem laporan keuangan Jerman adalah adanya laporan pribadi
dari auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini
mengomentari prospek masa depan perusahaan dan khususnya faktor-faktor yang
bisa mengancam kelangsungannya. Auditor harus menjelaskan dan menganalisis
artikel-artikel dalam neraca yang memiliki pengaruh material terhadap posisi
keuangan perusahaan. Laporan ini bisa berjumlah ratusan halaman untuk
perusahaan-perusahaan besar Jerman, dan tidak diberikan untuk pemegang saham.
Laporan
keuangan gabungan diwajibkan bagi badan usahan di bawah manajemen gabungan dan
dengan pemilihan suara terbanyak, pengaruh dominan dengan berdasarkan kendali
kontrak, atau hak untuk mengangkat atau memecat sebagian besar dewan direktur.
Perusahaan dalam kelompok tersebut harus menggunakan prinsip akuntansi dan
valuasi yang sama, tetapi tidak harus sama dengan yang digunakan dalam laporan
perusahaan pribadi. Dengan cara ini, metode akuntansi berdasar pajak dalam akun
pribadi bisa dihilangkan di akun kelompok.
Semua
perusahaan bisa menggunakan IFRS dalam menyusun laporan keuangan gabungan dan
memiliki pilihan untuk mengeluarkan laporan keuangan perusahaan pribadi menurut IFRS untuk tujuan informasional.
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan
HGB, metode pembelian (akuisisi) merupakan metode penggabungan yang mendasar,
tapi penyatuan kepentingan bisa diterima dalam keadaan tertentu. Metode
pembelian yang diizinkan ada dua, yaitu: metode buku dan metode revaluasi. Aset
dan utang yang diakuisisi dinaikkan pada nilai yang ada, dan setiap jumlah yang
ditinggalkan merupakan nilai baik (goodwill)
untuk menutup kerugian dalam ekuitas. Metode ekuitas digunakan untuk asosiasi
yang memiliki 20% atau lebih kepemilikan, tapi hanya dalam laporan keuangan
gabungan.
Jerman
merupakan salah satu penganut paling loyal terkait prinsip harga perolehan yang
merupakan dasar untuk menilai aseet berwujud. Persediaan dicatat pada biaya
atau pasar yang lebih rendah; FIFO, LIFO, dan rata-rata merupakan metode untuk
menentukan biaya.
Biaya
riset dan pengembangan dibebankan saat terjadinya. Provisi sebagai estimasi
beban atau kerugian masa depan digunakan. Provisi harus disusun untuk beban
pemeliharaan tangguhan, jaminan produk, kerugian potensial dari transaksi yang
tertunda, dan kewajiban yang tidak pasti lainnya. Provisi memberikan
perusahaan-perusahaan Jerman banyak kesempatan untuk mengatur pendapatan.
7. REPUBLIK
CEKO
Republik
Ceko terletak di Eropa Tengah dan berbatasan dengan Jerman di sebelah barat dan
barat laut. Wilayahnya merupakan bagian dari Kerajaan Aerio- Hungaria selama
hampir 100 tahun (dari tahun 1620 hingga tahun 1918). Di pimpin oleh monarki
Austria, Hapburgs. Kerajaan tersebut runtuh pada akhir Perang Dunia I dan
Negara merdeka Ccechostaria didirikan pada tahun 1918. Hal ini berakhir pada tahun 1938 ketika Inggris dan
Perancis mengizinkan Nazi Jerman untuk mencaplok wilayah perbatasan Jerman
dengan Ceko. Dalam 1 tahun Hitler mengantar sebagian Negara tersebut dan
pendudukan Nazi pun telah dimulai. Setelah akhir Perang Dunia II, pemilihan
umum tahun 1946 dan gerakan politik selanjutnya membawa Partai Komunis merebut
kekuasaan. Hal ini memulai dominasi Uni Soviet terhadap Ceko yang bertahan
hingga tahun 1989. Perpecahan internal dalam rezim Uni Soviet dan runtuhnya
pemerintahan Komunis Ceko pada tahun itu menghadirkan adanya Velvet Revolution
dan pendirian sebuah pemerintahan baru pada tahun 1993.
Akuntansi di Republik Ceko telah
berganti arah beberapa kali, seiring dengan sejarah poitik negaranya. Praktik
dan prinsip akuntansinya di gambarkan oleh Negara-negara berbahaya Jerman di
Eropa hingga akhir Perang Dunia II. Selanjutnya, dengan Pembangunan sebuah
ekonomi sentral, praktik akuntansi didasarkan pada contoh soviet. Kebutuhan
administratif dari berbagai lembaga pemerintahan yang penting dipenuhi melalui
fitur-fitur tertentu seperti penyeragaman daftar akun, metode akuntansi yang
rinci, dan penyeragaman laporan keuangan, wajib bagi semua badan usaha.
Tentu saja harga tidak mencerminkan
pasar akan permintaan dan penawaran. Harga di kendalikan secara terpusat,
khususnya pada dasar cost plus. Kerugian biasanya diberikan subsidi. Akuntansi
merupakan kepentingan terbesar dalam menjalankan sebuah badan usaha. Lebih
lanjut lagi, informasi akuntansi di anggap rahasia dan laporan keuangan tidak
di publikasikan.
Setelah tahun 1939, Ceko bergerak
cepat menuju ekonomi berorientasi pusat. Pemerintah mengubah susunan hukum dana
dministratifnya untuk merangsang ekonomi dan menarik investasi uang.Undang
Undang perdagangan dan praktik diubah untuk menyamakan dengan standar barat.
Kendali harga di naikkan, Akuntansi di arahkan ke gaya barat.
Ceko tidak langsung terpengaruh oleh
proses ini. Pada tahun 1993, Prague Stock Exchange mulai resmi berjalan. Dengan mempertimbangkan
perkembangan ekonomi dan politik yang dicapai pada Ceko pra-tahun 1938.
Privatisasi ekonomi mencakup
pengembalian property kepada pemilik sebelumnya, privatisasi kecil dimana lebih
dari 20.000 toko, restoran, dan usaha-usaha kecil lainnya dijual kepada
masyarakat Ceko melalui lelang akibat, dan serangkaian privatisasi besar
lainnya. Sebuah elemen penting dari lelang tersebut adalah adanya sistem kupon
voucher yang memungkinkan penduduk Ceko yang telah dewasa untuk membeli voucher
investasi dengan harga tertentu. Voucher-voucher tersebut di gunakan untuk
membeli saham dari perusahaan industry besar yang baru diprivatisaksikan.
Namun,
banyak warga Ceko yang tidak memiliki pengalaman sebagai pemegang saham,
menjual saham mereka kepada bank investasi yang dimiliki oleh bank-bank
convisial Ceko. Salah satu akibatnya adalah kepentingan untuk bank-bank
tersebut, yang berakhir dengan kepemilikan perusahaan yang sama dimana mereka
menanamkan modalnya. Putaran kedua privatisasi menggunakan lelang atau penjualan
langsung, seringkali kepada manajer perusahaan itu sendiri. Banyak dari badan
usaha yang baru di privsatisasikan tersebut langsung gagal. Hanya meninggalkan
nama atau tanpa jaminan dan memenuhi sistem pengadilan dengan kasus-kasus
bisnis. Kedua gelombang privtisasi tersebut saat ini dipandang sebagai sebuah
kesalahan dalam mencoba untuk melakukan terlalu banyak melakukan hal sekaligus.
Pada tahun 1995 Repubublik Ceko menjadi anggota pertama pasca-komunis.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Akuntansi
di Republik Ceko dipengarui oleh Commercial Code dan Dekrit Mentri Keuangan.
Pasar Modal sejauh ini memiliki sedikit pengaruh dan walaupun Jerman merupakan
asal Commercial Code, legalisasi pajak tidak terpengaruh langsung. Seperti yang
di bahas dalam bagian berikut. Tinjauan yang baik dan benar yang ditanamkan
dalam Accountansy Act dan diambil dari EU Direction diartikan bahwa pajak dan
akun keuangan diperlakukan secara berbeda. Meskipun demikian hukum memiliki
kedudukan yang lebih tinggi dari pada substansi ekonomi dalam beberapa kasus.
Audit diatur oleh Act on Auditors,
yang di keluarkan pada tahun 1992. Undang-undang ini membentuk Chamber of
Auditors, sebuah badan professional yang mengatur dirinya sendiri dan mengawasi
pendaftaran, pendidikan, pengujian, dan mempublikasikan auditor, penyusunan
standart audit dan regulasi praktik audit. Sebuah audit laporan keuangan di
wajibkan untuk mensahkan laporan perusahaan-perusahaan saham gabungan dan untuk
perusahaan-perusahaan besar dengan kewajiban terbatas. Audit dirancang untuk
memastikan bahwa akun disimpan menurut kegiatan yang diatur dari dekrit dan
bahwa laporan keuangan memberikan tinjauan yang baik dan benar dari posisi dan
hasil keuangan perusahaan.
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1.
Neraca
2. Akun
keuntungan dan kerugian(laporan laba rugi)
3. Catatan
Sesuai
dengan persyaratan EU Directives,
catatan meliputi penjelasan kebijakan akuntansi dan informasi relevan lain
untuk menilai laporan keuangan. Contohnya adalah informasi pegawau, pendapatan
setiap bagian, dan kewajiban bersyarat. Catatan juga harus memasukkan sebuah
laporan arus kas. Laporan keuangan gabungan diwajibkan untuk kelompok-kelompok
yang memenuhi sedikitnya dua dari kriteria berikut: (1) asset senilai CzK350
juta, (2) pendapatan sebesar CzK700, (3) 250 pegawai. Perusahaan kecil lainnya
tidak diwajibkan melakukan audit memiliki persyaratan pengungkapan yang
singkat. Perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar memiliki pilihan untuk
menggunakan IFRS atau standar akuntansi Ceko untuk laporan keuangan gabungan
mereka, tapi harus menggunakan standar Ceko dalam laporan perusahaan pribadi
mereka. Perusahaan yang terdaftar juga diwajibkan untuk memberikan laporan laba
rugi per 3 bulan.
Pengukuran Akuntansi
Metode akuisisi digunakan untuk
menghitung kombinasi bisnis. Goodwill
yang muncul dari kombinasi bisnis dimasukkan dalam tahun pertama penggabungan
atau dikapitalisasi dan diamortisasi selama tidak lebih dari 20 tahun. metode
ekuitas digunakan untuk perusahan rekanan yaitu perusahaan yang menggunakan
pengaruh signifikan tapi tidak terpengaruh, dan penggabungan proposional digunakan
untuk usaha patungan atau bersama.
Asset-aset berwujud dan tidak
berwujud dinilai berdasarkan biaya dan dihapus pada umur ekonomis yang
diharapkan. Persediaan dinilai pada biaya rendah atau nilai bersih yang dapat
dicapai, dan FIFO serta metode rata-rata memungkinkan adanya asumsi aliran
biaya (LIFO tidak). Asset yang dipinjamkan biasanya tidak dikapitalisasi. Pajak
penghasilan yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih
sementara. Kerugian tak terduga dicatat dan diperkirakan. Perusahaan d apat
mengambil keputusan untuk pemeliharaan. Simpanan wajib diharuskan. Keuntungan
disesuaikan setiap tahun hingga mencapai 20% ekuitas untuk korporasi dan 10%
untuk kewajiban terbatas perusahaan.
4. BELANDA
Akuntansi
Belanda memberikan beberapa paradoks yang menarik, yaitu:
·
Belanda memiliki
undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi
standar praktik yang tinggi.
·
Belanda merupakan
sebuah negara hukum, namun akuntansinya diorientasikan ke arah kewajaran
penyajian. Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang
terpisah dan orientasi kewajaran dikembangkan tanpa adanya pengaruh kuat dari
bursa saham.
·
Akuntansi di Belanda
dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis, akibatnya banyak pemikiran ekonomi
yang dicurahkan untuk topik-topik akuntansi dan khususnya pada pengukuran
akuntansi. Serta akuntan profesional sangat dihormati dan memiliki pengaruh
besar.
·
Akuntan Belanda juga
mau menerima pemikiran asing. Belanda merupakan penyokong awal dari standar
internasional untuk akuntansi dan laporan keuangan, dan laporan IASB menerima
perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima. Belanda juga
merupakan rumah bagi beberapa badan usaha multinasional besar dunia, termasuk
Philips, Royal Dutch Shell, dan Unilever. Melalui contoh perusahaan-perusahaan
besar multinasional ini telah memengaruhi laporan keuangan dari
perusahaan-perusahaan Belanda lainnya.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap
bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun
1970. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program perubahan yang
ekstensif dalam legislasi perusahaan dan sebagian diperkenalkan untuk
menggambarkan keselarasan undang-undang perusahaan yang akan datang dalam Uni
Eropa. Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit berdasarkan perintah.
Undang-undang tersebut juga menyusun pembentukan Tripartie Accounting Study
Group dan melahirkan Enterprise Chamber. Isi ketentuan undang-undang tahun 1970
adalah:
·
Laporan keuangan
tahunan harus menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil
tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan
tepat.
·
Laporan keuangan harus
disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman.
·
Dasar-dasar untuk
penulisan aset dan utang serta untuk menentukan hasil operasi harus
diungkapkan.
·
Laporan keuangan harus
disusun pada dasar yang konsisten dan pengaruh materiel dari perubahan dalam
prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
·
Informasi keuangan yang
komperatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan
catatan kaki yang menyertainya.
Dutch
Accounting Standards Board (DASB) mengeluarkan pedoman pada prinsip-prinsip
akuntansi yang terima (tidak terima) secar umum. Dewan ini diisi oleh
anggota-anggota dari tiga kelompok yang berbeda, yaitu:
1. Penyusun
laporan keuangan (para pegawai)
2. Pengguna
laporan keuangan (perwakilan serikat dagang dan analis keuangan)
3. Auditor
laporan keuangan
DASB
merupakan organisasi swasta yang didanai oleh bantuan dari komunitas bisnis dan
profesi audit. Aktivitasnya diatur oleh Foundation for Annual Reporting (FAR).
Walaupun pedoman dewan tidak memiliki kekuatan hukum, pedoman tersebut telah
lama diikuti oleh sebagian besar perusahaan dan auditor. Sebagai sebuah bantuan
dalam menyusun atau merevisi pedoman, DASB menggunakan sebuah kerangka kerja
konseptual yang merupakan translasi dari kerangka kerja IASB. Meskipun
demikian, satu-satunya aturan akuntansi yang bisa dilaksanakan secara hukum
adalah aturan yang ditetapkan dalam keputusan laporan keuangan dan akuntansi
dari undang-undang sipil Belanda.
Authority for the Financial Markets
(AMF) Belanda mengawaasi operasi bursa saham. Walaupun berada di bawah
kekuasaan Menteri Keuangan, AMF merupakan sebuah otoritas administratif yang
memiliki otonomi sendiri. Salah satu tanggung jawabnya pada tahun 2006 adalah
mengawasi laporan tahunan dan audit dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Financial Reporting Division memastikan laporan yang disimpan dengan AMF telah
sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Audit Firm Oversight Division
memastikan standar audit dapat diterapkan diikuti dengan baik.
Enterprise Chamber,
sebuah dewan khusus yang berhubungan dengan High Court of Amsterdam, merupakan
sebuah keistimewaan khusus dari sistem Belanda dalam melaksanakan kepatuhan
persyaratan akuntansi. Setiap pihak (pemegang saham, pegawai, serikat dagang
& penuntut umum) yang tertarik dapat menyampaikan keluhan pada majelis ini
jika laporan keuangan tidak sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Majelis
terdiri dari tiga hakim dan dua akuntan berpengalaman, dan tidak ada juri.
Netherlands
Institute of Registeraccountants (NivRA), adalah dewan pengatur profesi audit
di Belanda yang memiliki 14.000 anggota. Dewan ini bersifat otonomi dalam
menyusun standar audit dan undang-undang profesionalnya yang kuat dalam
menentukan keadaan hukumnya. Di Belanda ada dua jenis auditor:
registeraccountants (RAs, atau anggota lembaga akuntansi) dan akuntan
administratif (AAs), namun NivRA mungkin akan terus mendominasi audit dan
akuntansi di Belanda.
NivRA
berpartisipasi dalam Dutch Accounting Standards Board dan dalam komisi-komisi
yang berurusan dengan perubahan undang-undang akuntansi dari undang-undang
sipil. Para anggota NivRA tergabung dalam Enterprise Chamber, pengajar
akuntansi di universitas terkemuka di Belanda, di IASB dan komite Uni Eropa,
OECD, PBB dan International Federation of Accountants.
Laporan Keuangan
Kualitas
laporan keuangan Belanda sangat tinggi yang menuntut undang-undang harus
disimpan di Belanda, namun Inggris, Prancis, dan Jerman dapat memakainya,
laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut:
·
Neraca
·
Laporan laba rugi
·
Catatan
·
Laporan direktur
·
Informasi lain yang
sudah ditentukan
Sebuah
laporan arus kas dianjurkakan untuk disertakan. Catatan harus menjelaskan
prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam evaluasi dan penentuan hasil dan
pemikiran dibalik setiap perubahan akuntansi. Laporan direktur membahas posisi
keuangan menurut tanggal neraca dan kinerja selama masa keuangan tersebut serta
informasi kinerja yang diharapkan selama tahun keuangan yang baru dan
komentar-komentar setiap kejadian pasca penyusunan neraca. Informasi lain yang
telah ditentukan harus mencakup laporan auditor dan perkiraan keuntungan untuk
tahun tersebut.
Laporan
keuangan tahunan harus dipresentasikan pada dasar perusahaan induk dan
gabungan. Perusahaan-perusahaan kelompok untuk tujuan penggabungan merupakan
perusahaan yang membentuk sebuah satuan ekonomi di bawah kendali yang sama.
Menurut EU petunjuk, persyaratan laporan berbeda menurut ukuran perusahaannya.
Perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan laporan keuangan
gaubungan dapat menyusun sebuah laporan laba rugi singkat dan neraca.
Perusahaan menengah harus diaudit, tapi boleh mengeluarkan sebuah laporan laba
rugi singkat. Perusahaan-perusahaan Belanda yang terdaftar harus menyusun
laporan gabungan IFRS.
Pengukuran Akuntansi
Fleksibilitas
Belanda terhadap pengukuran akuntansi sangat nyata dalam izin menggunakan nilai
lancar untuk aset berwujud seperti persediaan dan aset yang bisa didepresiasi.
Ketika nilai lancar digunakan untuk aset-aset tersebut, jumlah laporan laba
rugi yang berhubungan, harga pokok penjualan, dan depresiasi juga dinyatakan
dalam nilai yang ada.
Nilai
lancar bisa berupa nilai pengganti, jumlah nilai yang dapat dipulihkan, atau
nilai bersih yang dapat dicapai. Nilai ini diharapkan dapat berlaku secara
konsisten, revaluasi perlahan biasanya tidak diperbolehkan. Revaluasi merupakan
pengganti kerugian dengan simpanan revaluasi dalam ekuitas pemegang saham.
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan nilai lancar harus menyertakan informasi
harga perolehan dalam catatannya. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki
fleksibilitas dalam menerapkan aturan perhitungan, seseorang akan mengira bahwa
ada kesempatan untuk memanipulasi penghasilan. Selain itu, ada fleksibilitas
dalam penyertaan obligasi masa depan yang mungkin ada. Sebagai contoh, provisi
untuk pemeliharaan berkala dan pemeriksaan besar diizinkan.
6. INGGRIS
Akuntansi
di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons
terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut
undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnya, tapi
masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian
profesional. Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan
dalam undang-undang perusahaan adalah EU
Directives, terutama Fourth dan
Seventh Directive. Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses
penyusunan standar telah menjadi lebih otoritatif.
Warisan
akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan negara
pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita
kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajian dari hasil dan posisi keuangan
(kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari Inggris. Pemikiran akuntansi
profesional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat,
dan semua bekas jajahan Inggris termasuk Hong Kong, India, Kenya, Selandia
Baru, Nigeria, Singapura, dan Afrika Selatan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Dua
sumber utama untuk standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris adalah
undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan sudah
diatur oleh undang-undang perusahaan yang telah diperbarui, diperluas, dan
digabungkan selama bertahun-tahun. Perusahaan-perusahaan boleh memilih dari
format neraca alternatif dan empat format akun laba dan rugi. Undang-undang
tahun 1981 menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1. Pendapatan
dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
2. Aset
dan kewajiban individu dalam setiap golongan aset dan kewajiban dihitung secara
terpisah.
3. Prinsip
konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan
penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4. Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.
5. Prinsip
perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang
dihitung.
Companies
Act pada tahun 1985 menggabungkan dan memperluas legislasi lebih awal dan
diubah pada tahun 1989 untuk mengakui EU
Seventh Directive. Undang-undang ini mengharuskan adanya penggabungan
laporan keuangan. Enam dewan akuntansi di Kerajaan Inggris berikut ini
dihubungkan melalui Consultative Committee of Accountancy Bodies (CCAB), yang
dibentuk tahun 1970.
1. The
Institute of Chartered Accountants in England and Wales
2. The
Institute of Chartered Accountants in Ireland
3. The
Institute of Chartered Accountants in Scotland
4. The
Association of Chartered Certified Accountants
5. The
Chartered Institute of Management Accountants
6. The
Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Susunan
standar Inggris berkembang mulai dari rekomendasi pada prinsip-prinsp akuntansi
hingga pada bentuk Accounting Standards Steering Committee tahun 1970,
selanjutnya berganti nama menjadi Accounting Standards Committee (ASC). ASC
meresmikan Statements on Standard
Accounting Practice (SSAPs) yang dilaksanakan oleh enam dewan akuntansi,
yang semuanya dapat memveto standart tersebut. SSAPs lebih bersifat rekomendasi
dan hanya memiliki sedikit otoritas.
Dearing
report, yang dikeluarkan pada tahun 1988 menyatakan ketidakpuasan dengan
penyusunan standar yang ada. Undang-undang tahun 1989 membentuk sebuah
Financial Reporting Council (FRC) baru dengan tugas mengawasi ketiga cabangnya:
Accounting Standards Board (ASB), yang digantikan oleh ASC pada tahun 1990,
sebuah Urgent Issues Task Force (UTTF), dan sebuah Financial Reporting Review
Panel.
FRC
menyusun kebijakan umum. Badan ini merupakan badan independen yang anggotanya
berasal dari profesi akuntansi, industri, dan lembaga keuangan. ASB memiliki
wewenang mengeluarkan standar akuntansi dan ASB mengeluarkan Financial Reporting Standards (FRS)
setelah mempertimbangkan komentar-komentar pada Discussion Papers and Financial Reporting Explosure Drafts (FREDs).
ASB dipandu oleh Statement of Principles
for Financial Reporting, sebuah kerangka kerja konseptual untuk menyusun
standar akuntansi. ASB juga membentuk UITF untuk menanggapi masalah-masalah
baru dan memberikan klarifikasi mengenai standar akuntansi dan regulasi
lainnya. Oleh karen itu harus menggunakan IFRS dalam laporan keuangan gabungan
mereka. Peran utama ASB lainnya adalah bermitra dengan IASB dan penyusun
standar lainnya dalam pengembangan IFRS.
Undang-undang
tahun 1989 menentukan sanksi hukum bagi perusahaan-perusahaan yang tidak
mematuhi standar akuntansi. FRRP dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan
bisa menginvestigasi keluhan-keluhan mengenai penyimpangan standar akuntansi.
Perusahaan-perusahaan harus menggunakan kebijakan akuntansi yang paling tepat
dengan keadaan tertentu mereka untuk memberikan sebuah tinjauan yang baik dan
benar, dan mereka harus meninjau kebijakan mereka secara teratur untuk
memastikan bahwa mereka tetaap berada di jalur yang benar.
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan
biasanya mencakup:
1. Laporan
direktur
2. Akun
laba dan rugi serta neraca
3. Laporan
arus kas
4. Laporan
keseluruhan laba dan rugi
5. Laporan
kebijakan akuntansi
6. Catatan
yang direferensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan
auditor
London
Stock Exchange mengahruskan perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk
menyertakan laporan sementara tengah tahun. Perusahaan yang terdaftar juga
harus melaporkan pendapatan dasar dan pendapatan per lembar saham dilusi.
Keistimewaan lain laporan keuangan Inggris adalah bahwa perusahaan-perusahaan
kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan.
Companies Act yang menentukan kriteria ukuran perusahaan. Secara umum
perusahaan kecil dan menengah diizinkan juntuk menyusun akun singkat dengan
informasi minimum yang telah ditentukan sebelumnya, serta dibebaskan dari
penyusunan laporan gabungan.
Penghitungan Akuntansi
Inggris
memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi untuk
kombinasi bisnis. Namun, syarat-syarat penggunaan metode penggabungan (penyatuan kepentingan di Amerika
Serikat) sangat terbatas sehingga hampir tidak pernah digunakan. Di bawah
metode akuisisi, goodwill dihitung
sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga pasar
dari aset bersih yang diakuisisi. FRS 7 menyatakan bahwa harga pasar ditujukan
untuk aset-aset dan kewajiban yang bisa diidentifikasi yang ada pada saat
akuisisi, menggambarkan kondisi pada saat itu.
Metode
ekuitas digunakan untuk perusahaan-perusahaan rekanan dan untuk usaha patungan
berbentuk usaha. FRS 23 berhubungan dengan translasi mata uang asing dan
memerlukan metode tingkat penutupan (nilai tukar saat ini) untuk cabang
independen dan metode temporal untuk cabang-cabang yang digabungkan, FRS 23
disejajarkan dengan IFRS.
Aset-aset
bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabungan
keudanya. Jadi, revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi dan
amortisasi harus berhubungan dengan dasar penghitungan yang digunakan untuk
aset-aset yang mendasarinya. Namun dalam praktiknya, beberapa perusahaan
Inggris mengapitalisasi biaya pengembangan. Persediaan (mengacu pada saham)
dihitung berdasarkan nilai rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai pada
FIFO atau dasar biaya rata-rata; LIFO tidak bisa.
Pinjaman
yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa
dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya provisi
pensiun dan kepentingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara
sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan. Kerugian
bersyarat diakui jika mungkin terjadi dan bisa diperkirakan dengan akurasi yang
tepat. Kesempatan untuk memanipulasi laba yang terjadi memberikan fleksibilitas
yang ada dalam valuasi aset dan bidang penghitungan lainnya. Perhatian telah
diberikan di Inggris untuk “akuntansi kreatif”, dan apakah penggunaanya untuk
menyesatkan alih-alih menginformasikan telah meningkat dalam beberapa tahun
terakhir. Sebenarnya, ASB memfokuskan banyak perhatian awalnya untuk
memperbaiki penyalahgunaan dalam akuntansi Inggris. Semua perusahaan Inggris
diizinkan untuk menggunakan IFRS alih-alih GAAP Inggris.
Ringkasan Praktik Akuntansi
Signifikan
|
IFRS
|
Prancis
|
Jerman
|
Republik
Ceko
|
Belanda
|
Inggris
|
Kombinasi bisnis: pembelian /
penyatuan
|
Pembelian
|
Pembelian*
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Pembelian*
|
Pembelian*
|
Goodwill
|
Kapitalisasi & pengujian
|
Kapitalisasi & amortisasi
|
Kapitalisasi & amortisasi**
|
Kapitalisasi & amortisasi**
|
Kapitalisasi & amortisasi
|
Kapitalisasi & amortisasi***
|
Asosiasi
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Valuasi Aset
|
Harga perolehan & harga pasar
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan & harga pasar
|
Harga perolehan & harga pasar
|
Beban Depresiasi
|
Dasar Ekonomi
|
Dasar Pajak
|
Dasar Pajak
|
Dasar Ekonomi
|
Dasar Ekonomi
|
Dasar Ekonomi
|
Valuasi Persediaan LIFO
|
Tidak Diizinkan
|
Tidak Diizinkan
|
Diizinkan
|
Tidak Diizinkan
|
Diizinkan
|
Tidak Diizinkan
|
Kemungkinan Rugi
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Pinjaman Dana
|
Dikapitalisasi
|
Tidak Dikapitalisasi
|
Tidak Dikapitalisasi
|
Tidak Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Pajak Tangguhan
|
Diakui
|
Tidak Diakui
|
Tidak Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Simpanan untuk Manipulasi
Laba
|
Tidak
|
Digunakan
|
Digunakan
|
Sebagian
|
Sebagian
|
Sebagian
|
*
Penyatuan juga dimungkinkan dalam keadaan tertentu, tapi tidak digunakan secara
luas
**
Bisa juga dimasukkan ke dalam simpanan
***
Non-amortisasi diizinkan jika ditujukkan untuk tinjauan penurunan nilai secara
berkala